Turki-Israel Beri Sinyal Akhiri Kebuntuan Politik
VIVA.co.id – Pemerintah Israel berencana mengumumkan kesepakatan rekonsiliasi dengan Turki. Kesepakatan ini mengakhiri kebuntuan diplomatik antara kedua negara selama enam tahun.
Kebuntuan diplomatik tersebut dimulai ketika pasukan komando Angkatan Laut Israel menembak mati sembilan aktivis Turki, ketika menuju Pantai Gaza untuk memberikan armada bantuan.
Mengutip situs The Guardian, Senin, 27 Juni 2016, kesepakatan yang dinegosiasikan di Roma, Italia, kemarin diharapkan dapat mengembalikan hubungan dua negara dan memberikan kompensasi sebesar US$20 juta bagi keluarga korban yang tewas dan terluka di Kapal Mavi Marmara pada 2010.
Perbaikan hubungan diplomatik ini juga akan membuka jalan bagi kontrak perdagangan yang akan menguntungkan bagi Israel, dengan mengekspor gas alam ke Turki.
Setelah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri semua proses peradilan di pengadilan negeri dan internasional terhadap pasukan Israel, Turki diperkirakan akan diizinkan untuk mengirimkan kapal bantuan ke Gaza melalui pelabuhan Israel, Ashdod.
Turki juga rencananya akan membangun pembangkit listrik, rumah sakit dan desalinasi di beberapa jalur.
Jika kesepakatan tersebut disahkan oleh kabinet Israel, maka perbaikan hubungan diplomatik ini akan menandai kembalinya hubungan antara Israel dengan negara Muslim. Pada 1949, Turki merupakan negara Islam pertama yang mengakui kedaulatan Israel.