Jerman Galau Inggris Pilih Cabut dari Uni Eropa
- www.thesun.co.uk
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan, keputusan Inggris untuk memilih keluar dari Uni Eropa akan menjadi tanda sebagai hari yang menyedihkan bagi Eropa.
"Kabar yang berhembus dari Inggris ini sangat menyakitkan. Rasanya seperti menghadapi hari yang sangat menyedihkan bagi Eropa dan Inggris," ujar Steinmer melalui akun Twitternya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 24 Juni 2016.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Polandia Witold Waszczykowski mengatakan, keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa adalah tanda bahwa Uni Eropa membutuhkan konsep yang baru. Sebelumnya, Menlu Polandia juga mengkhawatirkan jika Inggris jadi keluar dari Uni Eropa, maka akan membawa akibat buruk bagi Polandia.
Sedangkan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Pascal Lamy, mengatakan keluarnya Inggris dari Uni Eropa adalah hari yang buruk bagi mimpi Uni Eropa.
Inggris memang masih melakukan penghitungan suara dari hasil referendum yang digelar pada Kamis, 23 Juni 2016. Penghitungan suara baru mencapai 71,8 persen dari seluruh suara yang masuk, namun berdasarkan hitung cepat yang dilakukan oleh Daily Mail, angka kemenangan bagi pendukung Brexit sudah mencapai 52 persen, sementara Remain masih 48 persen. Jika angka ini terus bertahan, Inggris pasti keluar dari Uni Eropa, setelah bergabung selama 43 tahun. Sebagian besar pendukung Brexit bahkan sudah menganggap angka ini adalah hasil akhir. Pemimpin Partai Independen Inggris (UKIP), Nigel Farage bahkan sudah menyebut hasil itu sebagai, "Independence Day."
Sebanyak 30 juta rakyat Inggris memberikan suaranya dalam referendum, dan ini adalah angka tertinggi selama pemilu Inggris, sejak tahun 1992. London dan Skotlandia memilih untuk tetap berada bersama Uni Eropa, namun hasil di London dan Skotlandia kalah jauh dengan pilihan dari utara Inggris.
(ren)