Menlu Jerman Sebut NATO Gila Perang

Satuan militer NATO menggelar latihan militer di Polandia, pada Oktober 2015.
Sumber :
  • Reuters/Przemyslaw Skrzydlo/Agencja Gazeta

VIVA.co.id –  Menteri Luar Negeri Jerman menyebut NATO sebagai gila perang. Ia merujuk pada latihan militer yang digelar NATO di sebelah timur Eropa.

Menurut Steinmer, manuver ekstensif NATO selama bulan ini berakibat kontraproduktif bagi keamanan regional dan dapat memicu naiknya ketegangan dengan Rusia. Ia mendesak aliansi militer NATO untuk menukar latihan militer dengan lebih banyak dialog dan kerja sama dengan Rusia.

Latihan militer yang akan digelar selama dua minggu itu melibatkan sekitar 31.000 tentara, termasuk 14.000 personil dari Amerika Serikat, 12.000 dari Polandia, dan 1.000 personil dari Inggris. Latihan juga akan melibatkan belasan jet tempur dan kapal, serta sekitar 3.000 kendaraan perang.

"Apa yang tidak kita lakukan sekarang adalah mengobarkan situasi lebih lanjut melalui tindakan yang bisa memancing tindakan militer dan gila perang," ujar Steinmer saat diwawancara oleh surat kabar Bild am Sontag, seperti dikutip oleh BBC, Sabtu, 18 Juni 2016.

"Siapa saja yang percaya bahwa parade tank secara simbolik yang saat ini dipamerkan oleh aliansi di perbatasan timur adalah hal yang akan membawa keamanan, adalah salah besar," ujarnya. "Kami menyarankan untuk tidak mencari-cari dalih untuk memperbaharui konfrontasi lama," katanya menegaskan.

NATO mengatakan, latihan tersebut dilakukan untuk menguji kemampuan NATO dalam menanggapi ancaman, dan selalu dilakukan setiap dua tahun. Namun Rusia juga terus mengatakan, bahwa militer NATO yang terlalu dekat dengan perbatasan Rusia adalah ancaman bagi keamanan mereka.