Diduga Terkait Terorisme, Polisi Belgia Tangkap 12 Orang
- REUTERS/Charles Platiau
VIVA.co.id – Polisi Belgia kembali menangkap terduga perencana serangan. 12 orang ditangkap setelah polisi menyisir 40 rumah di seluruh wilayah negara tersebut.
Eropa meninggikan status pengawasan dalam wilayahnya sejak terjadinya bom Prancis pada November 2015 yang menewaskan 130 orang hingga bom Belgia yang menewaskan 32 orang. Terlebih, saat ini pelaksanaan Piala Eropa masih berjalan di Prancis.
"Dalam kaitannya dengan investigasi kriminal yang terkait dengan terorisme, sebanyak 40 orang sudah diinterogasi. 12 dari mereka ditangkap. Para hakim investigasi akan memutuskan penahanan mereka hari ini," demikian pernyataan yang disampaikan oleh kantor Jaksa Federal, seperti dikutip dari BBC, Sabtu, 18 Juni 2016. "Hasil investigasi mengharuskan intervensi langsung. Penyelidikan masih terus berlanjut."
Tim penyelidik telah menemukan adanya kaitan antara penyerang di Paris dan Brussels, beberapa diantara mereka berbasis dan warga negara Belgia. Kantor Jaksa Federal Belgia mengatakan, selama proses penggerebekan tak ditemukan senapan atau bahan peledak.
Menurut televisi pemerintah VTM, penangkapan tersebut diduga dilakukan berdasarkan informasi adanya rencana serangan di Brussels, saat salah satu pertandingan sepakbola di Belgia. Koran Belgia, Le Soir memberitakan, daerah dimana para fans menonton pertandingan menjadi sasaran potensial. Sasaran lainnya adalah stasiun dan pusat belanja.
Menurut sumber keamanan, polisi Belgia pada Rabu, 15 Juni 2016, menerima peringatan anti-teror yang memperingatkan anggota ISIS telah berangkat meninggalkan Suriah menuju Eropa untuk merencanakan serangan di Belgia dan Prancis. Sejak Jumat, 17 Juni 2016, penjagaan pada beberapa menteri, termasuk pada Perdana Menteri Charles Michel juga ditingkatkan. Pada hari yang sama, polisi menangkap dan menahan Youssef E.A, seorang pria berusia 30 tahun dan warga negara Belgia karena dicurigai memiliki peran dalam kegiatan teroris sehubungan dengan serangan Brussels.