Ini Kenangan Keluarga Warga Kanada Sandera Abu Sayyaf

Kjartan Sekkingstad, warga Norwegia (kiri) dan Robert Hall (kanan). Hall sudah tewas dipenggal oleh Abu Sayyaf.
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – Keluarga Robert Hall di Kanada mengenangnya sebagai seorang self-made atau meniti karir dari bawah hingga sukses. Mereka juga menyebut Hall adalah seorang ayah dan kakek yang mendedikasikan hidupnya untuk membesarkan keluarga.

Melansir situs Philstar, Kamis, 16 Juni 2016, Hall lahir di Calgary, Alberta, Kanada pada 1949, dan ia sudah berpindah tempat tinggal hingga akhirnya menetap di Kanada Barat.

Keluarganya juga menilai kalau Hall memiliki beragam usaha dari hasil perjuangan hidupnya. Mulai dari bengkel mesin kecil hingga restoran pizza.

Tak puas sampai di situ. Ia juga telah menghabiskan waktunya 25 tahun membangun bisnis pengelasan custom. Hall mengkhususkan diri pada keahlian custom truck decks untuk perbaikan pesawat. Di luar bisnis yang digelutinya, ia memiliki gairah untuk traveling dan berlayar.

"Karena menyukai traveling akhirnya dia menemukan Filipina dan menyebutnya sebagai surganya bumi," bunyi pernyataan keluarga Hall.

"Dia sangat mencintai segala sesuatu tentang Filipina. Orang-orangnya hangat dan ramah". Begitu cintanya terhadap Filipina, Hall sampai aktif mengembangkan sepakbola dan hoki, dua cabang olahraga yang digelutinya sejak sekolah, serta melatih tim sepak bola lokal.

Kota Pelabuhan Davao, Filipina Selatan, adalah tempat di mana ia tinggal dan terkenal karena menjadi salah satu tempat teraman di Asia Tenggara.

Hall bersama John Ridsdel, sesama warga Kanada, dan bersama Marites Flor, pacar Hall warga Filipina serta Manajer Resor Kjartan Sekkingstad, diculik dari sebuah resor wisata mewah dekat kota Davao oleh kelompok Abu Sayyaf pada September 2015.