ASEAN Cabut Pernyataan Keprihatinan soal Laut China Selatan

Scarborough Shoal, salah satu wilayah sengketa di Laut China Selatan.
Sumber :
  • REUTERS/Planet Labs/Handout via Reuters

VIVA.co.id – Negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN menarik pernyataan bersama yang mengungkapkan keprihatinan mendalam di kawasan sengketa Laut China Selatan. Pernyataan ini dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia, seperti dikutip situs Reuters, Rabu, 15 Juni 2016.

Meskipun tidak menyebut nama China secara langsung, namun peringatan ini menunjukkan bakal membesarnya konflik seiring tindakan Beijing yang telah membangun pulau buatan dan menempatkan personel militernya di sana.

"Kami menyatakan keprihatinan serius atas perkembangan terakhir dan berkelanjutan, yang telah mengikis kepercayaan dan keyakinan, meningkatkan ketegangan dan yang mungkin memiliki potensi untuk merusak perdamaian, keamanan dan stabilitas di Laut China Selatan," bunyi pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN-China, di Kunming, China.

Tapi hanya beberapa jam kemudian, seorang juru bicara Kemlu Malaysia meralat pernyataan dan mengatakan "perubahan mendesak" perlu dibuat dan pernyataan versi terbaru akan didistribusikan. Akan tetapi, Kemlu Malaysia mengatakan bahwa negara-negara ASEAN akan mengeluarkan pernyataan individu.

Sementara, Kementerian Luar Negeri Vietnam, dalam sebuah pernyataan resminya di Kunming, tidak menyinggung pernyataan ASEAN soal Laut China Selatan. Namun, mereka mengungkapkan keprihatinannya atas peningkatan pembangunan militer di sana.

"Kami prihatin, terutama pembangunan besar-besaran pulau terumbu, militerisasi pulau-pulau buatan, dan tindakan klaim kedaulatan yang tidak berdasarkan hukum internasional," bunyi pernyataan Kemlu Vietnam.

Sedangkan, Singapura dan Indonesia, mengambil "jalan aman" yang menyerukan ASEAN dan China harus terus bekerjasama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

(mus)