Kehadiran AS di Laut China Selatan Bikin Rusak Perdamaian

Kapal Induk Liaoning.
Sumber :
  • www.china-defense-mashup.com

VIVA.co.id – Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming, menegaskan kalau pihaknya menyalahkan Amerika Serikat atas semakin meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.

"Menurut saya, sebelum Amerika menyebut 'rebalancing' di Asia Pasifik, Laut China Selatan sangat tenang, sangat damai," kata Liu, seperti dikutip dari situs Reuters, Rabu, 15 Juni 2016.

Menurutnya, saat ini China sedang berdiskusi dengan negara-negara tetangga yang bersengketa.
 
"Kami memiliki apa yang dinamakan Deklarasi Perilaku. Filipina sedang berbicara dengan kami. Tapi, setelah Amerika datang, apa yang disebutnya 'rebalancing', justru membuatnya berubah secara dramatis," ungkpanya.

Liu juga mengungkapkan, kehadiran AS seperti memaksakan diri karena mereka ingin menemukan alasan sebagai dalih atas kehadiran militer negeri itu di Asia Pasifik, khususnya Laut China Selatan.

"Kalau (Laut China Selatan) begitu tenang, lalu apa alasan mereka untuk hadir? " kata dia, mempertanyakan.

Sementara, Greg Poling selaku direktur Asia Maritime Transparency Initiative, lembaga think tank Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), pada Selasa, mengatakan bila langkah AS mengirim armada tempurnya di Laut China Selatan adalah bagian dari rencana Presiden Barack Obama untuk menggeser 60 persen perhatiannya ke Asia.

Terlebih, lanjut dia, strategi ini juga untuk menekan hegemoni China yang tengah bangkit. Negeri Tirai Bambu itu mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan.  Jalur tersebut merupakan jalur perdagangan yang menghasilkan US$5 triliun per tahun.

Tak hanya China. Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei Darussalam juga mengklaim wilayah itu, sehingga memantik ketegangan.