Krisis Pangan, Warga Venezuela Jarah Pasar Swalayan
- REUTERS/Tomas Bravo
VIVA.co.id – Gelombang kerusuhan dan penjarahan pangan di Venezuela, khususnya ibu kota Caracas, kian meningkat. Akibat krisis yang melanda negeri kaya minyak itu, tiga orang dilaporkan tewas dalam sepekan.
Melansir situs Reuters, Selasa, 14 Juni 2016, Kejaksaan Negeri Venezuela sedang menyelidiki kematian seorang pria berusia 21 tahun di Negara Bagian Sucre Timur, pada Sabtu lalu.
Pria berumur 21 tahun lainnya yang meninggal di pemukiman kumuh Petare, pada Kamis lalu, serta seorang perempuan berusia 42 tahun di wilayah barat Tachira, pada Senin kemarin.
Ketiganya terkena tembakan di tengah protes kekacauan dan perkelahian di luar pertokoan, yang telah menjadi titik kekerasan dan penjarahan akibat kelangkaan bahan pangan di negara Amerika Selatan itu.
Seorang petugas kepolisian ditangkap atas tewasnya seorang wanita di Tachira. Selain itu, salah satu anggota Garda Nasional juga ditangkap karena penembakan di Sucre Timur.
Seiring dengan menipisnya bahan dasar pangan seperti tepung dan beras, banyak warga yang turun ke jalan melakukan aksi protes sambil meneriakkan, "Kami menginginkan makanan!"
Mereka berkerumun di sekitar pasar swalayan (supermarket) setiap harinya. Hal ini tentu menambah masalah besar bagi pemerintahan sayap kiri, Presiden Nicolas Maduro.
Lebih dari 10 insiden penjarahan di toko-toko makanan di Venezuela terjadi setiap harinya. Atas permasalahan tersebut, kelompok oposisi politik Venezuela tengah mengupayakan proses referendum, untuk menurunkan Maduro dari kursi kepresidenan.
Sementara itu, Presiden Nicolas Maduro yang memenangkan pemilu pada 2013 lalu, menuduh kelompok tertentu sengaja memicu kekacauan di Venezuela, untuk melakukan kudeta pemerintahan. (ase)