Demo Mahasiswa di Papua Nugini Ricuh, 4 Orang Tewas
- REUTERS/Chip East
VIVA.co.id – Demonstrasi mahasiswa di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, berakhir ricuh pada Rabu. Sedikitnya empat orang mahasiswa dari University of Papua New Guinea (PNG) dilaporkan tewas dan 15 orang lainnya luka-luka setelah diberondong tembakan oleh aparat polisi.
Aksi unjuk rasa mahasiswa ini menuntut Perdana Menteri Peter O'Neill mengundurkan diri karena tuduhan korupsi. Menurut laman ABC, Rabu 8 Juni 2016, menurut seorang pejabat Rumah Sakit Umum Port Moresby, terdengar juga baku tembak dalam insiden.
Hubert Namani, seorang pengacara dan pemimpin bisnis, mengatakan angkutan umum berhenti beroperasi dan orang-orang melarikan diri untuk bersembunyi di tempat yang aman.
"Warga juga melakukan penjarahan dan kerusuhan. Polisi kini mencoba untuk mengendalikan situasi," katanya.
Namani juga melanjutkan semua aktivitas bisnis menjadi terhenti, termasuk perusahaannya. "Saya sudah menutup perusahaan dan memulangkan seluruh karyawan. Kami bekerja setengah hari untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap dia.
Sementara, Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop menyerukan untuk tenang. Ia berjanji akan mencari informasi lebih lanjut. Ia juga mengaku sudah mengetahui ada penembakan terhadap mahasiswa.
"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk tenang untuk meredakan ketegangan. Tentu saja semua pihak yang bertikai harus menghormati perdamaian dan hak para demonstran," kata Bishop.
(ren)