Presiden Turki Tolak Batasi Kelahiran

Presiden Turki Tayyip Erdogan
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Jika pemerintah Indonesia menganjurkan agar warga negaranya cukup memiliki dua anak saja dengan menjalankan program Keluarga Berencana, maka lain halnya dengan yang dilakukan negara Turki.

Dilansir dari laman VOA News, Selasa, 31 Mei 2016, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan, keluarga Muslim tak perlu membatasi kelahiran dalam rencana keluarga mereka. Bagi Erdogan, membatasi jumlah anak adalah pelanggaran terhadap budaya atau tradisi Muslim.

"Kita akan memperbanyak keturunan kita. Mereka berbicara mengenai perencanaan populasi dan kontrol kelahiran, tidak ada keluarga Muslim yang harus melakukan pendekatan semacam itu,” kata Erdogan dalam pidatonya yang disiarkan oleh stasiun televisi milik pemerintah, Televise.

Pernyataan-pernyataan Erdogan soal anak, perempuan, dan kelahiran kerap memancing kemarahan. Beberapa waktu lalu, Erdogan, yang terkenal sebagai Muslim yang taat, sempat mendikte berapa banyak anak yang harus dimiliki perempuan. Ia juga menentang kesetaraan gender.

Sebelumnya Erdogan berusaha membuat kebijakan untuk melarang aborsi di negara itu dan menyerukan batas kelahiran caesar. Menurutnya, perempuan yang melahirkan dengan cara operasi caesar tidak dapat memiliki lebih dari satu anak.