Kasus Penderita DBD di Singapura Tinggi
- wikipedia.org
VIVA.co.id – Singapura mengalami "serangan" demam berdarah dengue (DBD) hingga mencapai 199 kasus hingga pekan terakhir Mei 2016. Angka ini lebih sedikit dibandingkan pekan sebelumnya, dan kedua kalinya pada tahun ini, yang di bawah angka 200 kasus.
Mengutip situs Channel News Asia, Selasa, 31 Mei 2016, sebanyak 8.163 kasus DBD telah dilaporkan di Singapura sejak awal tahun ini.
Lima orang telah meninggal akibat penyakit ini yaitu seorang pria 47 tahun yang tinggal di Marsiling Rise, seorang pria 67 tahun yang tinggal di Toa Payoh, seorang wanita berusia 63 tahun yang tinggal di Bedok, wanita 73 tahun yang tinggal di Hougang, serta kasus terbaru, seorang pria berusia 79 tahun yang tinggal di Kaki Bukit.
Departemen Kesehatan (MOH) dan Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura telah memperingatkan bahwa jumlah kasus DBD di Singapura dapat melebihi 30 ribu tahun ini, atau lebih tinggi dari rekor 22.170 kasus yang dilaporkan pada 2013.
Saat ini, terdapat 42 kelompok DBD aktif di Singapura, termasuk delapan yang diklasifikasikan berisiko tinggi. Wilayah terbesar adalah di daerah sekitar Geylang dan Guillemard Road. Sebanyak 71 kasus telah dilaporkan di daerah ini, 10 diantaranya dalam dua minggu terakhir.
Tak hanya itu. Singapura juga melaporkan kasus pertama virus Zika awal bulan ini. Seorang pria 48 tahun yang tinggal di Bukit Timah Watten Estate, yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Sao Paulo, Brazil, positif terjangkit demam dan ruam tiga hari setelah kembali.
Meskipun pasien telah keluar dari rumah sakit setelah dilakukannya pemulihan penuh, MOH dan NEA mengatakan masih ada kemungkinan terkena infeksi sekunder.