Puluhan Ribu Warga Fallujah Irak Kelaparan
- REUTERS / Stringer
VIVA.co.id – Warga sipil yang berhasil melarikan diri dari kota Fallujah melaporkan bahwa kasus kelaparan tengah melanda kota tersebut. Hingga saat ini, pemerintah Irak belum berhasil membebaskan kota tersebut dari kepungan ISIS.
"Jika tetap tinggal di Fallujah, mereka pasti akan menghadapi risiko kelaparan. Tetapi, jika mereka mencoba melarikan diri, risiko dibunuh oleh militan juga sangat tinggi," kata Koordinator Media NRC, Becky Bakr Abdullah dalam sebuah laporan, seperti dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 27 Mei 2016.
Sejak Senin, 23 Mei 2016, militer Irak meluncurkan serangan untuk mengusir kelompok garis keras dari Fallujah, kota yang letaknya 50 km dari barat Baghdad. Fallujah adalah kota pertama di Irak yang jatuh di bawah kendali ISIS sejak Januari 2014.
NRC, yang membantu pengungsi di sebuah kamp selatan Fallujah mengatakan, pertempuran membuatnya sulit menilai sejauh mana situasi yang mengerikan di Fallujah. Seorang warga kepada NRC mengatakan, keluarganya tinggal di wilayah yang sangat kering dan minum dari Sungai Efrat sebelum meninggalkan Fallujah.
Saat ini, sekitar 50.000 orang terjebak di dalam kota yang tidak memiliki air minum, listrik, dan bahan bakar. Dalam 36 jam terakhir, 40 keluarga berhasil melarikan diri dari Fallujah dengan bersembunyi di dalam pipa drainase.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendesak militer dan badan bantuan untuk menjamin perjalanan yang aman bagi penduduk yang mencoba melarikan diri dari pertempuran.
Serangan untuk merebut kembali Fallujah merupakan bagian dari kampanye Baghdad untuk menangkap ISIS dan membebaskan wilayahnya dari cengkeraman kelompok tersebut. Menurut pernyataan militer, pasukannya belum mencapai kota dan masih berjuang melawan militan di desa-desa sekitarnya.