Dubes Venezuela: Ada Upaya Kudeta di Negara Kami
- Reuters/Marco Bello
VIVA.co.id – Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, Gladys Urbaneja Duran mengatakan, saat ini pemerintah Venezuela tengah mengalami ancaman dan upaya kudeta yang berasal dari pihak oposisi internal dan kelompok kanan internasional.
Salah satunya adalah perang ekonomi yang timbul sejak meninggalnya Presiden Hugo Chaves pada 5 Maret 2013. Pihak oposisi, lanjut Gladys, telah menciptakan kondisi ketidakstabilan dalam penyediaan dan distribusi makanan serta kebutuhan hidup masyarakat.
Upaya ini melibatkan pihak kapitalis dalam negeri dengan perusahaan multinasional, menciptakan suasana artifisial agar terjadi gejolak kebutuhan pangan dan ketidakmampuan rakyat dalam mendapatkan kesejahteraan.
"Mereka melakukan rekayasa terprogram dan canggih untuk mengganggu kebutuhan sembako dalam negeri kemudian membuat melonjaknya harga pangan dan melakukan pengiriman barang pangan ke negara tetangga yaitu Kolombia," ujar Dubes Gladys, di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016.
Padahal, lanjut dia, Venezuela memiliki kecukupan dan kemampuan untuk memberi pangan 30 juta rakyatnya.
"Mereka menciptakan ketidakstabilan dalam penyediaan distribusi makanan. Padahal, menurut konstitusi kami Pasal 305 bahwa negara menjamin kebutuhan makan rakyat Venezuela yaitu tiga kali atau lebih per hari dengan nutrisi yang mencukupi," ungkap Dubes Gladys.
Sementara, Presiden Nicolas Maduro adalah presiden yang terpilih melalui pemilihan umum oleh rakyat untuk 2013-2019.
Namun, ada upaya untuk menggulingkan Maduro dari kursi kepemimpinannya padahal Maduro meneruskan pemerintahan mendiang Hugo Chaves.
Pihak oposisi bahkan mengajukan referendum yang bertujuan untuk menghentikan kekuasaan yang ada di tingkat nasional hingga provinsi dan mengumpulkan satu persen dari pemilik suara yang sah untuk menurunkan pemerintahan Maduro.