Bangun Pembangkit Nuklir, Iran Pilih Rusia

Reaktor nuklir Bushehr Iran.
Sumber :
  • energia.gr

VIVA.co.id – Perusahaan pelat merah Rusia yang bergerak di sektor energi atom, Rosatom, akan mulai mengerjakan pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr-2 di Iran pada akhir tahun ini, setelah persiapan konstruksi selesai.

"Kami berharap Iran akan mengidentifikasi parameter seismik di situs (pembangkit nuklir), sehingga kami bisa mulai bekerja pada beberapa blok baru sebelum akhir tahun ini," kata seorang sumber di Rosatom, seperti dikutip dari situs Sputniknews, Jumat, 20 Mei 2016.

Sementara itu, Mahmoud Shoori, kepala Program Eurasia di Pusat Penelitian Strategis Teheran, mengatakan Rusia tetap menjadi mitra terpercaya Iran, meskipun sanksi internasional dihapus dan investor asing masuk ke negaranya.

"Pengalaman lama kami kerja sama produktif dengan Rusia adalah bukti kalau mereka mitra yang dapat diandalkan. Mereka memiliki keunggulan dan dibuktikan pada pembangunan Bushehr-1," tutur Shoori.

Ia juga mengatakan bahwa setelah pembangunan dan peluncuran tahap pertama dari pabrik Bushehr, Iran menyadari bahwa diperlukan setidaknya dua unit pembangkit, dan memutuskan untuk memberikan proyek tersebut kepada Rosatom.

Pembangkit nuklir Bushehr-1 diluncurkan pada September 2011 dan mencapai kapasitas pembangkit listrik maksimum pada Agustus 2012.

Pada September 2013, Iran secara resmi mengambil alih dari pembangkit listrik tenaga nuklir sebesar 1.000 megawatt (MW) tahap pertama selama dua tahun, dan pada November 2014. Kedua negara menandatangani perjanjian yang isinya Rusia ditugaskan untuk membangun empat unit pembangkit.

Proyek pembangkit ini sempat tertunda beberapa kali karena sejumlah masalah teknis dan krisis keuangan.