Pemilu Filipina, Dua Wilayah Diganggu Sabotase

Spanduk Rodrigo Duterte di Davao City.
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – Proses pemilihan umum Presiden Filipina hari ini sempat diganggu oleh "pihak tak dikenal" di dua wilayah secara bersamaan yang ingin menggagalkan proses pemungutan suara.

Kedua wilayah tersebut adalah Pagalungan dan Cotabato City. Diketahui, keduanya termasuk dalam Provinsi Maguindanao, Daerah Otonomi Muslim Mindanao (Autonomous Region in Muslim Mindanao / ARMM) di Filipina.

Sebuah ledakan dekat pusat pemungutan suara di Pagalungan yang terjadi pada pukul 07.30 pagi waktu setempat saat Walikota Pagalungan, Salik P. Mamasabulod, sedang melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) di Sekolah Dasar Mamasabulod.

Menurut situs Inquirer, Senin, 9 Mei 2016, Kepala Polisi Pagalungan, Inspektur Senior Blayn Lumase, mengatakan ledakan itu diyakini berasal dari sebuah peluncur granat. Tidak ada korban tewas maupun terluka dalam ledakan itu.

"Ledakan ini untuk membuat takut warga, sehingga mereka enggan keluar rumah dan tidak memilih. Tapi kini semuanya sudah terkendali," ujar Lumase.

Sementara, di Cotabato City, personel pasukan khusus Filipina tengah memburu kelompok orang tak dikenal yang berhasil menerobos masuk penjagaan aparat keamanan di Sekolah Dasar Datu Amerol saat pelaksanaan pemungutan suara yang dimulai pada pukul 06.00 pagi waktu setempat.

Komandan Pasukan Khusus Filipina, Kolonel Ranie Sevilla mengatakan, keributan terjadi setelah dua orang tak dikenal terlibat baku hantam yang membuat pemilih yang sedang antre bubar.

Kemudian, kelompok lain juga mencoba menerobos masuk dan mengisi surat suara resmi. Saksi mata mengatakan bahwa para pengganggu telah pergi ketika aparat keamanan tiba di lokasi.

(ren)