Dunia Terancam 'Generasi yang Hilang' Gara-gara Konflik
- REUTERS
VIVA.co.id – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi anak-anak, UNICEF, melaporkan sekitar 75 juta anak usia sekolah di daerah krisis di seluruh dunia sangat membutuhkan dukungan pendidikan. Satu dari empat anak, lanjut laporan UNICEF, usia 3-18 tahun hidup di negara-negara yang terkena krisis kemanusiaan.
Laporan itu muncul menjelang World Humanitarian Summit di Istanbul, Turki, pada 23-24 Mei 2016. Menurut UNICEF, pendidikan memberikan anak-anak fondasi untuk membangun kembali kehidupan dan negara mereka.
Dana pendidikan darurat yang baru, Education Cannot Wait, rencananya akan diluncurkan pada pertemuan ini. Dana tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendidikan 13,6 juta anak yang membutuhkan sekolah dalam keadaan darurat.
Pasalnya, anak-anak dari masyarakat miskin yang tidak bersekolah selama lebih dari satu tahun cenderung tidak pernah kembali ke sekolah.
"Satu sisi, selama krisis, anak-anak sangat berisiko kehilangan hak pendidikan mereka. Namun sisi lain, sekolah harus menyediakan ruang yang aman dan nyaman untuk mereka," kata UNICEF, dilansir dari situs BBC, Rabu, 4 Mei 2016.
Sebelumnya, awal tahun ini, dalam kampanyenya, Malala Yousafzai menyerukan lebih banyak aksi untuk mendidik anak-anak pengungsi Suriah yang mengungsi akibat konflik.
Menurut Malala, mereka sangat berisiko menjadi "generasi yang hilang" jika tidak diberikan pendidikan yang baik.
(ren)