Kabar Tebusan untuk Bebaskan ABK, Perusahaan: No Comment
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Loudy Irwanto Ellias, komisaris Patria Maritime Line, perusahaan pemilik kapal di mana 10 anak buah kapal (ABK)-nya disandera oleh kelompok Abu Sayyaf, tidak mau banyak bicara mengenai kabar adanya uang tebusan untuk menyelamatkan nyawa karyawannya itu.
"Saya no comment mengenai hal tersebut. Karena sampai saat ini memang tidak ada apa-apa mengenai tebusan. Saya enggak bisa comment mengenai itu, mohon dimengerti," kata Loudy saat ditemui di gedung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Jakarta, Senin, 2 Mei 2016.
Loudy menjelaskan, pihaknya masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Sebab, masih ada empat warga negara Indonesia (WNI) yang belum dibebaskan. Jadi, kata dia, masih ada pekerjaan rumah lanjutan meskipun keempat orang tersebut bukan dari perusahaannya.
Ke depannya, untuk menghindari kejadian serupa, kapal perusahaannya tidak akan beroperasi pada jalur yang sama seperti sebelumnya.
"Pemerintah juga kan sudah menutup, jadi kami tidak melewati jalur itu. Untuk sementara tidak melakukan pengiriman ke Filipina karena lewat jalur lain susah. Kami mengutamakan keselamatan daripada sekadar bisnis. Bisnis bisa didapatkan dari hal lain," ujarnya.