Warganya Dipenggal, PM Kanada Kecam Abu Sayyaf
- REUTERS/Erik de Castro
VIVA.co.id – John Ridsdel (68), warga negara Kanada yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di FIlipina Selatan sejak 21 September 2015, tewas dengan kepala terpenggal.
Mengutip situs BBC, Selasa, 26 April 2016, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengonfirmasi berita kematian tersebut dan menyebutnya sebagai pembunuh berdarah dingin.
"Saya sangat berduka cita dan saya tidak akan membahayakan keselamatan para tawanan lainnya," kata Trudeau.
Ia juga mengatakan, Kanada telah bekerjasama dengan Pemerintah Filipina untuk mengejar dan mengadili pembunuh Ridsdel, disertai dengan upaya-upaya pembebasan sandera lainnya.
"Pembunuhan ini sebuah kabar yang mengejutkan, menyedihkan, brutal, tidak masuk akal, keterlaluan dan tercela," katanya.
Pada Senin, sebuah kepala manusia yang terpenggal ditemukan di sebuah pulau terpencil di Filipina, beberapa jam setelah batas waktu tebusan Abu Sayyaf berakhir. Mereka meminta tebusan sebesar US$80 juta (Rp105 miliar).
Militer Filipina hingga saat ini belum memberikan pernyataan resminya, apakah kepala ini merupakan bagian tubuh dari salah satu sandera Abu Sayyaf. Ridsdel bersama dengan tiga orang lainnya diculik dari sebuah resor wisata dekat kota Davao oleh kelompok teroris itu. (ms)