Korban Tewas Gempa Ekuador Capai 246 Jiwa
- REUTERS/Henry Romero
VIVA.co.id – Hingga kini, gempa bumi di Ekuador menewaskan 246 jiwa dan 1.500 lainnya luka-luka. Pemerintah telah mengirimkan 10 ribu personel tentara dan 3.500 personel polisi untuk melakukan operasi penyelamatan korban.
Mengutip situs BBC, Senin, 18 April 2016, Presiden Ekuador Rafael Correa sendiri memangkas kunjungannya ke Italia akibat gempa bumi. Dia pun menyatakan keadaan darurat dan memerintahkan prioritas penyelamatan korban selamat.
"Semuanya bisa dibangun kembali, tetapi yang paling sulit adalah memulihkan kehidupan seperti semula. Itu menjadi tugas kita semua," kata Correa.
Wilayah pesisir di barat laut negeri itu adalah wilayah yang paling parah terkena gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter (SR) pada Sabtu kemarin. Sementara pejabat setempat mengatakan, kemungkinan besar jumlah korban yang tewas bakal bertambah.
Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas, yang mengunjungi salah satu kota paling parah terkena gempa, Manta, bertemu dengan seorang warga yang memohon agar pemerintah segera menolong warga yang terjebak di bawah reruntuhan.
"Kita tidak bisa menolong mereka dengan menggunakan mesin berat karena sulitnya medan. Sedangkan, mereka harus tetap hidup meski terluka," kata Glas.
Cristian Ibarra Santillan, warga Manta, mengatakan, rumahnya yang berlantai tiga runtuh di Manta. Ia pun meratapi kesedihan lantaran saudara dan anak-anaknya berada di dalam rumah.
"Ya Tuhan, saya mohon supaya bantuan segera tiba. Getaran gempa benar-benar kuat," kata Santillan, yang berada di ibu kota Quito ketika gempa melanda.
Benar saja. Helikopter dan bus pengangkut pasukan terhambat tanah longsor. Sementara di beberapa daerah, warga terpaksa menggunakan tangan kosong untuk menggali dan menolong korban.
Bantuan pangan internasional segera datang, terutama dari negara tetangga Venezuela dan Meksiko. Bahkan, Kolombia mengumumkan akan mengirimkan tim penyelamat dengan anjing pelacak serta angkatan lautnya.