Keluarga Tentara yang Dibantai Abu Sayyaf Tuntut Keadilan
- JULIE S. ALIPALA/INQUIRER MINDANAO
VIVA.co.id - Keluarga dari 18 prajurit Angkatan Bersenjata Filipina yang dibantai kelompok Abu Sayyaf di Tipo-tipo, Pulau Basilan, menuntut keadilan dan meminta rincian tentang bagaimana mereka bisa meninggal secara tragis.
Mereka juga tidak diperbolehkan berbicara dengan wartawan.
Mengutip situs Inquirer, Selasa, 12 April 2016, pihak militer Filipina menolak untuk menjawab pertanyaan wartawan apa yang terjadi sebenarnya dari pertempuran selama 10 jam antara militer Filipina dengan Abu Sayyaf di Tipo-Tipo, Basilan pada Sabtu, di mana 18 tentara tewas dan 52 tentara mengalami luka parah.
"Kami menuntut keadilan. Sulit bagi kita untuk berbicara sekarang, tapi kami memiliki banyak pertanyaan yang harus dijawab tuntas. Yang kami inginkan sekarang adalah keadilan, "kata Lady Labial, istri Kopral Dionesio Labial dari Sirawai, Zamboanga del Norte.
Sementara ibu dari prajurit John Monte, Inday Monte, juga mengatakan hal serupa. "Saya sampai kehilangan suara akibat menangis. Ada begitu banyak kematian. Saya datang ke sini untuk melihat itu," ungkapnya, di Rumah Duka St. Peter, Zamboanga City.
Monte bersama suaminya, Ruben, harus melakukan perjalanan jauh hingga 12 jam lamanya dari dari Baroy di Lanao del Norte ke Tipo-tipo hanya untuk mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya.
"Ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Zamboanga. Saya mungkin akan bertahan di sini untuk mencari jawaban dan membawa anak saya kembali ke rumah," kata Ruben.