Peringati Tragedi Hiroshima, AS Tak Minta Maaf
- REUTERS/Brian Snyder
VIVA.co.id - John Kerry menjadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat pertama yang mengunjungi Hiroshima Peace Memorial, Jepang, kala negeri Matahari Terbit memperingati tragedi bom atom di wilayah itu pada 1945.
Namun sayang, Kerry tidak mengucapkan permintaan maaf atas apa yang dilakukan AS terhadap Jepang selama Perang Dunia II.
Mengutip situs Russia Today, Senin, 11 April 2016, dalam buku tamunya Kerry hanya menulis 'untuk semua masyarakat dunia harus melihat dan merasakan kekuatan dari tragedi ini'. Bagi mayoritas warga Jepang, pemboman ini tidaklah dibenarkan mengingat serangan di Hiroshima menewaskan 140 ribu jiwa.
Sementara, mayoritas warga AS justru percaya bahwa serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki adalah keputusan benar yang tujuannya mempercepat kekalahan Jepang serta menyelamatkan nyawa lebih banyak.
Faktor lain juga menyebut, pemboman dilakukan AS supaya Uni Soviet tidak merebut Jepang seperti halnya Berlin di Jerman. Mengingat saat Tentara Merah itu berhasil memenangkan pertempuran, baik di Eropa maupun Asia.
Pejabat tinggi AS yang pernah berkunjung ke Hiroshima Peace Memorial adalah Ketua DPR Nancy Pelosi pada 2008.
Kedatangan Kerry ke Jepang untuk menghadiri pertemuan antarmenteri luar negeri Kelompok G7 (negara maju), yang selanjutnya akan diselenggarakan pertemuan antarkepala negara pada Mei 2016 di Jepang.