Belgia Ungkap Pengakuan Sebenarnya Pelaku Bom Brussels
- Reuters/Belgian Federal Police
VIVA.co.id - Jaksa Belgia menginformasikan terduga pelaku insiden serangan bom di Brussels, Belgia, mengaku kelompok militannya semula berencana melakukan serangan lain di Prancis, bukan Belgia.
Mengutip situs BBC, Senin, 11 April 2016, Mohamed Abrini (31) asal Maroko, mengatakan kalau kelompoknya memutuskan untuk menyerang Belgia bulan lalu setelah penangkapan rekannya, Salah Abdeslam.
Insiden serangan tembakan dan bom di Paris, Prancis terjadi pada 13 November 2015 dan menewaskan setidaknya 153 warga.
Abrini diduga merupakan salah satu pelaku yang melakukan serangan bom di bandara Belgia dengan melarikan diri meninggalkan rompi bom peledak yang semula dipakainya.
Kedua serangan, baik di Prancis maupun Belgia, diklaim oleh kelompok militan ISIS.
Abrini ditangkap oleh petugas di Belgia pada Jumat lalu, dan jaksa mengatakan, penahanan terhadap Abdeslam pada 18 Maret lalu, membuat komplotannya merancang jalur penyerangan baru yakni ke Belgia, bukannya Prancis.
"Kami terkejut karena polisi bisa mendekati mereka. Kelompok itu akhirnya membuat keputusan cepat untuk menyerang Brussels," kata jaksa.
Abrini didakwa dengan tuduhan aksi terorisme bersama dengan tiga orang lainnya. "Dia mengatakan bahwa dia telah membuang jaketnya di tempat sampah dan menjual topi yang dipakainya setelah serangan itu," ujar jaksa.