Hadapi Korut, AS dan China Kerja Sama
- REUTERS/KCNA
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama mengatakan, negaranya akan bekerja sama dengan China untuk mencegah rencana Korea Utara melakukan uji coba rudal. Beberapa minggu terakhir Korut melakukan uji coba berbagai senjata, dari rudal hingga bom hidrogen.
Uji coba yang dilakukan Korea Utara dianggap berbahaya dan melanggar resolusi PBB. Namun, negara yang menutup diri tersebut mengabaikan semua teguran dan kecaman.
"Kedua negara ingin melihat semenanjung Korea bebas dari nuklir. Saya dan Presiden Xi Jin Ping mencari cara untuk bisa mencegah tes nuklir yang meningkatkan ketegangan dan melanggar kewajiban internasional," kata Obama seperti dilansir dari laman BBC, Jumat, 1 April 2016.
Sementara itu Presiden China Xi Jinping mengatakan, pencegahan sangat penting untuk dilakukan secara ketat dan menyeluruh, mengingat Korut selalu mengabaikan sanksi yang dijatuhkan.
Uji coba nuklir yang dilakukan oleh Korut pada 6 Januari dan peluncuran satelit luar angkasa pada 7 Febuari merupakan pelanggaran sanksi PBB. Badan dunia itu dan AS memberikan sanksi. Jika sebelumnya China melindungi Korea, kali ini China mengambil langkah berbeda. Negara itu mendukung sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan PBB.
AS dan PBB berulang kali menjatuhkan sanksi pada negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut. Tiga sanksi terakhir dijatuhkan pada tahun 2006, 2009, dan 2013. Namun Korut tak pernah kapok.
Tidak hanya dengan China, Obama juga ingin bekerja sama lebih dekat dengan Korea Selatan dan Jepang setelah menghadiri pertemuan antara para kepala negara dalam konferensi tersebut. "Kami menyatukan upaya kami untuk mencegah dan mempertahankan diri terhadap provokasi Korut," kata Obama.
(mus)