Jepang Siap Dukung Integrasi Negara-negara di Asia Tenggara

Duta Besar Jepang untuk ASEAN Kazuo Sunaga
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA.co.id - Duta Besar Jepang untuk ASEAN Kazuo Sunaga mengatakan, pemerintah Jepang siap mendukung negara-negara anggota ASEAN dalam memgimplementasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini diungkapkannya dalam serah terima jabatan Dubes Jepang, di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis, 31 Maret 2016.

"Proses integrasi ekonomi antara masyarakat ASEAN ini telah dimulai sejak lama. Saya juga mengetahui beberapa program dan upaya yang dilakukan setiap negara anggota untuk menyukseskan misi tersebut. Dalam hal ini, Jepang siap mendukung dan melakukan yang terbaik untuk negara-negara ASEAN dan menghilangkan jarak antara negara maju dan negara berkembang," kata Sunaga.

Jepang dan ASEAN, lanjut Sunaga, merupakan mitra penting dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang ekonomi dan perdagangan, sebagaimana Jepang memiliki sekitar sembilan ribu perusahaan yang tersebar di negara Asia Tenggara.

Selain itu, menurut Sunaga, kebudayaan dan pendidikan juga menjadi poin utama yang menunjukkan kekuatan serta kedalaman kerja sama antara Jepang dan ASEAN.

"Contohnya saja, sebanyak 40 ribu pelajar dari negara Asia Tenggara kini mengambil studi di Jepang. Unsur kebudayaan, pop-culture, serta kontak individu antara masyarakat negara ini pun semakin erat," ujar Sunaga.

Ia juga mengatakan, Jepang selalu mendukung stabilitas, kedamaian dan kemakmuran negara-negara ASEAN. Seperti melawan terorisme dan kejahatan internasional yang saat ini menjadi ancaman di berbagai negara.

"Kita selalu mengupayakan perdamaian dalam melawan terorisme. Jepang dari tahun ke tahun selalu berkontribusi secara proaktif untuk melawan terorisme dan kejahatan internasional yang kini marak terjadi," ujar Sunaga.

Selain itu, ia menambahkan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe beberapa waktu lalu telah mengumumkan bahwa pemerintah Jepang akan berkomitmen mendorong infrastruktur pembangunan dan memobilisasi dana sebesar US$400 miliar di Asia dalam lima tahun mendatang, untuk mendukung interaksi negara negara di Asia.

Laporan : Dinia Adrianjara