Presiden Suriah Ajak Oposisi Gabung Kabinet
- Reuter/SANA
VIVA.co.id – Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yakin baginya bukan merupakan hal yang sulit untuk menyetujui sebuah kabinet pemerintahan yang baru. Bahkan, ia berniat melibatkan tokoh oposisinya.
Dilansir dari laman Reuters, Kamis, 31 Maret 2016, Assad mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan sebuah draf konstitusi yang baru dan akan dipublikasikan dalam waktu dekat ini. Dalam draf tersebut juga termasuk di dalamnya rancangan kabinet pemerintahan yang melibatkan pihak oposisi, pihak independen, dan kelompok loyalis.
"Distribusi portofolio dan kelengkapan teknis lainnya yang harus didiskusikan pada pembicaraan damai di Jenewa bukanlah merupakan hal yang sulit," kata Assad.
Namun pihak oposisi meragukan niat Assad. Mereka beranggapan tidak akan ada jajaran pemerintah atau sektor administrasi yang baru selama Assad masih berkuasa. Pihak negosiator oposisi Assad mengatakan bahwa penyelesaian politik bisa dicapai hanya dengan membentuk badan transisi dengan kekuatan penuh, bukan dengan adanya kabinet pemerintah lain di bawah Assad.
"Yang ia bicarakan tidak ada hubungannya dengan proses politik," kata George Sabra dari Komite Negosiasi tinggi.
Bernada sama, Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest, beranggapan tidak akan ada orang-orang yang baru walaupun Assad berencana membentuk sebuah kabinet baru.
Krisis Suriah muncul sejak lima tahun lalu. Presiden Suriah Bashar al Assad terus didesak mundur oleh oposisi karena dianggap tak sah dan tak bisa memimpin. Namun Assad menolak mundur karena presiden yang terpilih secara demokratis.
Perang sipil di Suriah hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 25.000 jiwa, yang membuat hampir lima juta warga Suriah terpaksa meninggalkan negaranya untuk mencari perlindungan.