Militan Belgia Sebar SMS, Ajak Pemuda Lawan Barat
- Reuters/Francois Lenoir
VIVA.co.id – Tindakan kelompok militan mengkhawatirkan pihak keamanan Brussels, Belgia. Minggu, 27 Maret 2016, pihak keamanan menemukan bukti terjadinya penyebaran pesan singkat (sms) yang merupakan propaganda untuk melawan Barat.
Pejabat Belgia mengatakan, mereka mendapati fakta bahwa kelompok militan menggunakan pesan teks massal untuk menggalang dukungan. Mereka mengirimkan pesan singkat ke ponsel anak-anak muda di Molenbeek, Belgia, dengan kalimat provokatif, "ambil keputusan tepat," dan "lawan Barat."
Dikutip dari Sputnik News, 30 Maret 2016, pesan tersebut mengutip Kementerian Kesehatan Belgia, dikirimkan dari nomor prabayar sehingga tak bisa terlacak. Isi pesan tersebut, ditulis dalam Bahasa Prancis, berbunyi, "saudaraku, mengapa tak berjuang melawan Barat? Ambil keputusan yang tepat dalam hidupmu."
Selain itu, pihak berwenang Belgia juga mulai menyelidiki penyebaran video di Facebook, yang menyiarkan rekaman kegembiraan anak-anak muda di Molenbeek atas serangan di Brussels yang menewaskan 34 orang.
Penggunaan komunikasi massa melalui jaringan media sosial, termasuk penyebaran pesan singkat di ponsel, untuk menyebarkan propaganda ekstremisme telah meningkatkan ketegangan di Brussels, pasca serangan. Penyebaran propaganda ini dikhawatirkan memicu terjadinya tindakan keras di komunitas Muslim dan larangan masuk bagi pengungsi. Para pejabat khawatir, setelah serangan, pemuda Muslim yang kecewa pada Barat sangat mungkin menanggapi 'godaan' ISIS untuk menjadi ekstremis dan akhirnya melakukan kekerasan.
"Mereka sedang mencoba mendekati kaum muda kita. Ini seperti seorang pengedar narkoba yang menunggu mereka di gerbang sekolah. Mereka adalah predator dan anak-anak muda ini adalah korban," komentar Jamal Ikazban, seorang sosialis dari partai lokal.
Selasa pekan lalu, kota Brussels mendapat serangan. Dua bom meledak di bandara Zaventem, dan satu bom lain meledak di stasiun metro. Lebih dari 30 orang tewas, dan ratusan lainnya luka-luka. Serangan ini terjadi hanya selisih empat hari setelah pihak keamanan Belgia berhasil menangkap Salah Abdeslam, yang diduga sebagai otak utama serangan di Paris, Prancis. (one)