Pernyataan Cruz soal Pengawasan Muslim Dikecam

Ted Cruz, balon Presiden AS dari Partai Republik
Sumber :
  • REUTERS/Jim Young

VIVA.co.id - Bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Ted Cruz, mengusulkan dilakukan pengawasan ketat oleh pihak kepolisian guna menghentikan radikalisasi Muslim di negeri itu.

Menurut dia, sudah saatnya bagi seluruh penegak hukum "melakukan patroli untuk mengamankan lingkungan Muslim".

"Kita harus menghentikan arus pengungsi dari negara-negara yang diduduki al-Qaeda dan ISIS. Pemerintah harus menerapkan kebijakan (keras terhadap Muslim) sebelum mereka membentuk lingkungan ‘yang radikal’. Kita tidak ingin serangkaian serangan mematikan di Belgia terjadi di AS," ujar Cruz, seperti dikutip dari situs Aljazeera, Rabu, 23 Maret 2016.

Dalam pernyataan terpisah yang di-posting di media sosial Facebook, Cruz mengatakan, Islam radikal sedang berperang dengan AS.

"ISIS telah menyatakan jihad di Eropa dan Amerika Serikat. Mereka telah menyatakan niatnya untuk membunuh sebanyak mungkin orang tak berdosa," ujar Cruz.

Sikap Cruz ini menuai protes keras dari Council on American-Islamic Relations (CAIR).

Organisasi Hak-hak Sipil Muslim terbesar di AS ini mengutuk Cruz dan meminta untuk menarik kembali pernyataannya serta meminta maaf atas usulan kebijakan inkonstitusional tersebut.

"Kalau begitu, apakah pos pemeriksaan keamanan harus ada di setiap sudut? Apakah ini berarti 'surat pemeriksaan' harus dimiliki warga (Muslim), sehingga menciptakan stereotip negatif terhadap kami?" tutur Ibrahim Hooper, Juru Bicara CAIR.

Ia menambahkan, bila keinginan Cruz tercapai sama saja mengizinkan aparat keamanan berbuat rasis terhadap Muslim AS.

"Apakah mereka (aparat) boleh menendang pintu rumah serta menghabisi bisnis kami? Tragedi ini mengingatkan kami ke 'zaman kegelapan' di Amerika tahun 1930. Ini kemunduran dan inkonstitusional," kata Hooper.