Australia Ajak Selesaikan Isu Perdagangan Manusia

Ilustrasi anti perdagangan manusia.
Sumber :
  • communitybridge.blogspot.com

VIVA.co.id – Duta Besar Australia untuk Masalah Penyelundupan Manusia, Andrew Goledzinowski, mengajak seluruh delegasi anggota negara Bali Regional Ministerial Conference on People Smuggling, Trafficking in Person and Related Transnational Crime VI atau Bali Process (BP), untuk meningkatkan kontribusinya dalam menangani isu atau masalah penyelundupan manusia, perdagangan manusia, dan juga kejahatan transnasional lainnya yang akan dibahas selama dua hari ke depan.

Indonesia yang menjadi tuan rumah BP keenam, bersama Australia telah mengundang 47 negara anggota, 18 negara peserta lainnya, dan tiga organisasi internasional, yakni Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR), Organisasi Migrasi Internasional (IOM), dan Kantor PBB untuk Urusan Obat-obatan dan Kejahatan Lintas Negara (UNODC).

"Kita harus lebih fleksibel dalam mendukung negara yang terkena dampak masalah ini. Kita semua harus memikirkan nasib masa depan,”  kata Goledzinowski, Selasa, 22 Maret 2016 di Bali International Convention Center (BICC), Bali.

Sejak pertemuan terakhir, dia melanjutkan, BP sudah melakukan banyak aktivitas untuk membangun kerja sama antara negara anggota dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.

“Sangat penting untuk dipahami bahwa ini semua adalah proses berkelanjutan. Kita memang tidak setiap tahun bertemu, tapi kerja sama kita semua harus tetap berjalan," ujar dia.

Ia berpendapat, sejak Senior Official Meeting (SOM) BP terakhir yakni pada 2013, dunia sudah berubah dan banyak hal yang terjadi. Migrasi, ujarnya, sudah menjadi isu global yang sangat disoroti di dunia dan ini adalah masalah bagi banyak negara.

"Kami percaya seluruh anggota negara BP harus meningkatkan usahanya, tidak hanya melanjutkan apa yang sudah ada. Tetapi, kita harus berusaha lebih keras dengan tujuan yang ambisius mengingat program atau outline yang diajukan kali ini lebih ambisus daripada sebelumnya," ujar Goledzinowski.

Bersama dengan Dirjen Multilateral Kemlu RI, Hasan Kleib, ia menjelaskan, pihaknya akan terus mengikuti pertemuan internasional lainnya dan menunjukkan kepada dunia bahwa (anggota negara) BP secara langsung turun tangan untuk mengatasi masalah global ini.

"Saya ingin kerja sama lebih dekat dengan Anda dan semoga outcome kali ini akan mempererat kita semua," ucap dia.