Tulis Surat untuk Presiden, Wartawan China Dilaporkan Hilang

Presiden China Xi Jinping.
Sumber :
  • Reuter/Jason Lee

VIVA.co.id – Seorang wartawan dan kolumnis terkemuka di China, Jia Jia, hilang secara misterius. Teman-temannya meyakini hilangnya wartawan ini mungkin ada hubungannya dengan sebuah surat terbuka untuk Presiden Xi Jinping yang ia tulis.

Dikutip dari Shanghaiist, 17 Maret 2016, surat tersebut diterbitkan di situs Watching.cn, pada 4 Maret 2016. Isi surat itu menyerukan pengunduran diri Presiden Xi Jinping demi masa depan China dan rakyatnya.

Surat itu juga "menyerang" Xi mengenai sejumlah isu, dan mengatakan Presiden China itu telah meninggalkan prinsip-prinsip kepemimpinan kolektif. Dengan cepat, surat terbuka itu ramai di sosial media. Akibatnya website tersebut ditutup sementara. Ketika website itu dapat kembali diakses, artikel yang ditulis Jia telah dihapus.

Jia terakhir diketahui keberadaannya  Selasa, 15 Maret 2016, pukul 20.00 waktu setempat. Terakhir kali dia menelepon istrinya dari bandara Beijing saat dirinya hendak naik pesawat ke Hong Kong. 15 menit kemudian, teleponnya tidak dapat dihubungi.

Pesawat yang ditumpangi seharusnya tiba di Hong Kong pada pukul 11.30. Namun, Jia tidak pernah muncul di tempat temannya, di mana ia akan menginap. Dia juga melewatkan janji makan siang dengan teman lain pada hari berikutnya.

Kepada Reuters, Yan Xin pengacara Jia mengatakan, Jia mengaku telah memperingatkan Ouyang Hongliao, mantan koleganya dan editor di Watching News Agency karena mempublikasi kembali surat tersebut.

"Jia mengatakan ia tak ada hubungannya dengan surat tersebut, dan surat itu hanya menyebut anggota Partai Komunis yang loyal," kata Yan Xin kepada Reuters, 17 Maret 2016.

Jia, yang kerap menjadi komentator politik dan sosial mengenai hubungan luar negeri, terbang ke Hong Kong untuk memberikan kuliah tentang media di Chinese University of Hong Kong. Namun sejak itu ia menghilang.

Laporan : Dinia Adrianjara