Paska Bom, Turki Blokir Facebook dan Twitter

Petugas forensik Turki menyusuri area sumber ledakan di Ankara, 13/3/2016.
Sumber :
  • Reuters/Umit Bektas

VIVA.co.id – Pengadilan Turki memerintahkan untuk memblokir Facebook dan Twitter dan sejumlah media sosial lain di Turki, Minggu, 13 Maret 2016.

Perintah tersebut disampaikan setelah laman media sosial tersebut penuh dengan gambar-gambar lokasi ledakan dan korban yang berjatuhan yang dibagikan oleh netizen penggunanya di Turki.

Netizen yang menggunakan kedua sosial media tersebut untuk sementara tak bisa mengakses akun mereka. Dikutip dari Reuters, Senin, 14 Maret 2016, pemerintah Turki keberatan dengan foto-foto dan gambar yang berseliweran di media sosial itu.

Tahun lalu, Turki juga memblokir akses ke Twitter setelah beredar foto jaksa yang ditahan dibawah todongan senjata oleh empat orang militan sayap kiri.

Turki kembali diguncang ledakan bom pada Minggu, 13 Maret 2016. Ledakan terjadi di wilayah yang menjadi pusat transportasi di Ankara. Sebanyak 34 orang tewas dan 125 lainnya luka-luka.

Melalui sebuah pernyataan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan ledakan tersebut dilakukan oleh organisasi teroris yang menargetkan sipil, karena mereka sudah kehilangan kemampuan menghadapi kekuatan militer.

"Turki terus menjadi target serangan karena  wilayah regional sedang berada dalam kondisi yang tak stabil," katanya.