Mahasiswa Mesir Penghina Trump Akhirnya Tinggalkan AS
- Reuters/Joshua Robert
VIVA.co.id – Seorang mahasiswa penerbangan Mesir yang ditangkap setelah mengancam Donald Trump lewat halaman Facebook-nya memilih kembali ke Mesir. Ia belum di deportasi, tapi visanya telah dicabut.
Emadeldin Elsayed, 23 tahun, awal Maret lalu menulis di halaman Facebook-nya, bahwa ia bersedia menjalani hukuman penjara seumur hidup karena membunuh Donald Trump. Statusnya dianggap berbahaya dan mengancam keselamatan kandidat calon presiden AS dari Partai Republik tersebut.
Akibatnya, Elsayed ditangkap pihak berwenang dan dan ditahan di sebuah penjara di California. Namun pihak imigrasi AS memungkinkan Emadeldin untuk pulang secara sukarela, bukan mendeportasi dia, selama dia berangkat sebelum tanggal 5 Juli. Elsayed belum dituntut melakukan kejahatan tetapi visanya telah dicabut oleh Departemen Luar Negeri negara adi kuasa itu.
Pengacaranya, Hani Bushra mengatakan kepada Kevin Riley Hakim Imigrasi di Los Angeles bahwa ia akan mencari pendapat lain untuk calon pilot dari Kairo tersebut. Bushra yakin, penahanan Elsayed adalah ilegal.
Bushra mengatakan, setelah mendengar posting Facebook Elsayed pada 3 Februari, ia memahami postingan itu menyebabkan kliennya diselidiki. Tapi dengan tidak adanya tuntutan pidana, Elsayed harus dibebaskan, kata pengacara.
"Dia ditahan, saya pikir, terutama karena dia seorang Muslim dan dia adalah orang Timur Tengah," kata Bushra, menambahkan bahwa situs media sosial penuh dengan komentar serupa.
"Anak ini akan menjadi pengumuman untuk membenci Amerika," kata pengacara.