Bom Bunuh Diri di Pengadilan Tewaskan 8 Orang

Ilustrasi bom bunuh diri
Sumber :
  • Reuters/Sana

VIVA.co.id - Sebuah serangan bunuh diri terjadi di kompleks pengadilan di Pakistan yang menewaskan delapan orang. Pejabat Senior Polisi, Sohail Khalid, seperti dikutip dari situs Reuters, Senin, 7 Maret 2016, mengatakan bahwa tiga personel polisi termasuk di antara sedikitnya delapan orang tewas, dan 27 lainnya luka-luka dalam ledakan itu.

Ia mengungkapkan, penyerang sebenarnya menargetkan gedung pengadilan di Kota Shabqadar. Serangkaian serangan ini berada di wilayah suku Mohmand. "Pelaku bom bunuh diri berusaha memasuki kompleks peradilan tapi tidak berhasil karena polisi menghentikannya. Lalu, bom itu meledak," kata Khalid.

Saksi mata menggambarkan sebuah ledakan besar di tempat kejadian. "Kami sedang duduk dengan pengacara ketika ledakan besar terjadi di pengadilan sesi," kata Gohar Khan, seorang saksi yang berada di tempat kejadian.

"Tentara dan penegak hukum lainnya lembaga telah tiba dan mengepung daerah. Yang terluka sedang bergeser ke rumah sakit terdekat." Shabqadar, terletak sekitar 150 kilometer (90 mil) barat laut dari ibukota Islamabad, berdekatan dengan daerah suku Mohmand, yang telah melihat beberapa serangan dalam beberapa hari terakhir.

Pada 1 Maret, sebuah bom pinggir jalan dikendalikan dari jarak jauh menargetkan konvoi kendaraan bepergian di Mohmand, menewaskan dua karyawan Pakistan dari Amerika Serikat Konsulat di dekat Peshawar.

Sekitar dua minggu sebelumnya, pada 18 Februari, orang-orang bersenjata Taliban menewaskan sembilan personel paramiliter Pakistan dalam dua serangan terpisah di pos pemeriksaan di Mohmand.

Kedua serangan sebelumnya diklaim oleh Jamaat-ur-Ahrar faksi Taliban Pakistan. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Tehreek-e-Taliban Pakistan, yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, telah melancarkan pemberontakan terhadap negara Pakistan sejak 2007, dalam upaya untuk memaksakan interpretasi hukum Islam yang ketat.

Serangkaian operasi militer di daerah suku yang bergolak Pakistan - terbaru yang diluncurkan pada 2014 - telah mengurangi kemampuan Taliban Pakistan untuk mencapai target utama secara teratur, tapi serangan terhadap sasaran keamanan dan warga sipil yang terus terjadi.