KTT OKI di Jakarta Ini Mendadak, Terkait Palestina

Hasan Kleib (tengah)
Sumber :
  • Situs pemerintah Kanada

VIVA.co.id - Direktur Jenderal Multilateral Kemlu, Hasan Kleib, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mendengar apalagi menerima kritikan dari negara anggota OKI yang beranggapan bahwa pelaksanaan KTT Luar Biasa OKI kali ini terlalu mepet atau mendadak.

"Saya tegaskan kalau saya tidak pernah mendengar atau menerima surat kritikan dari seluruh negara anggota OKI," kata Hasan, di Jakarta, Kamis, 3 Maret 2016. Namun begitu, ia mengaku satu atau dua negara yang bertanya alasan pelaksanaan KTT ini terlalu dekat dengan KTT Reguler OKI di Turki.

Sayangnya, Hasan enggan membeberkan negara yang bertanya itu. "(Mereka) Hanya menanyakan bukan mengkritik. Hanya masalah jadwal (terlalu mepet), apakah bisa diundur atau digabung dengan KTT reguler apa tidak. Jadi bukan masalah isu," ucapnya.

Hasan juga mengaku bahwa pelaksanaan KTT ini atas permintaan dadakan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Sekjen PBB Ban Ki-moon. Kendati demikian, dirinya mengingat bahwa karena KTT ini sifatnya darurat maka tidak bisa digabung dengan KTT reguler.

"Tidak bisa (digabung) nanti tidak akan fokus. Besok kita khusus membahas Palestina. Kalau digabung bisa tercampur dengan puluhan isu lainnya dan lebih dari 300 resolusi di KTT reguler," tutur Hasan.