Uni Eropa Tak Campuri Keinginan Inggris

Logo mata uang euro di Bank Sentral Eropa. Mata uang Euro, simbol pemersatu negara-negara Uni Eropa.
Sumber :
  • REUTERS/Alex Domanski

VIVA.co.id – Komisi Uni Eropa (UE) mengatakan bahwa mereka tak akan ambil bagian dalam kampanye untuk mempertahankan Inggris di UE menjelang referendum pada Juni.

"Komisi tidak akan berkampanye, tidak akan ambil bagian dalam kampanye. Peran kami adalah sebagai fasilitator antara pemerintah Inggris dan 27 mitranya," kata juru bicara Margaritis Schinas pada sebuah konferensi pers di Eropa, Senin, 22 Februari 2016.

Dikutip dari Arab News, Selasa, 23 Februari 2016, Perdana Menteri Inggris, David Cameron membujuk anggota parlemen dan mengatakan bahwa masa depan Inggris adalah tetap menjadi bagian dalam Uni Eropa. Karena itu, ia bertarung untuk referendum terhadap Wali Kota London, Boris Johnson yang ingin agar Inggris keluar dari UE.

Ia akan membawa hasil bahasan pertemuan UE di Brussels pekan lalu kepada parlemen. Bahasan pertemuan itu berisikan informasi yang memberikan Inggris sebuah status khusus, dan alasan-alasan yang cukup untuk mempertahankan Inggris di UE. Namun, Cameron menghadapi tantangan dari Boris Johnson, yang justru mendukung Inggris untuk keluar dari UE.

Inggris adalah negara pertama yang bergabung dengan European Economic Community (EEC) pada 1973. Namun, selama sekian lama, Inggris berulangkali mengalami hubungan yang tegang dengan UE.