Tembak Enam Warga AS, Supir Uber Ditangkap

Polisi AS tengah berjaga/Ilustrasi.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVA.co.id –  Seorang supir Uber asal Michigan, Amerika Serikat, ditangkap atas tuduhan penembakan. Enam orang dipastikan tewas.

Kepolisian Michigan mengatakan, Jason Dalton, pria berusia 45 tahun mengamuk usai membawa penumpang pada Sabtu malam waktu setempat, 19 Februari 2016. Ia melakukan penembakan di tiga tempat berbeda, di area parkir depan sebuah apartemen, depan sebuah restoran, dan di depan sebuah diler mobil di wilayah Kalamazoo, sekitar 240 km dari Detroit. Selain enam korban tewas, masih ada dua korban lain yang mengalami luka-luka.

Pihak berwenang belum memberikan konfirmasi, apakah saat terjadi drama penembakan yang berlangsung selama lima jam, Dalton sedang bertugas sebagai supir Uber. Ia ditangkap tanpa perlawanan saat sedang mengemudi di sebuah area parkir sebuah bar pada Minggu, 21 Februari 2016.

Perwakilan pihak Uber membenarkan bahwa Dalton adalah salah seorang pengemudi. Sebelum bergabung, Dalton telah melalui proses seleksi. Namun ia tak memberikan konfirmasi apakah benar penembakan dilakukan usai Dalton mengantarkan penumpang.

Jaksa Agung Kalamazoo Jeff Getting mengatakan, penembakan sepertinya dilakukan secara acak, dan tak memilih korban. "Mereka adalah orang-orang yang saat itu berada dilokasi. Korban ditembak beberapa kali hingga tewas," katanya, seperti dikutip dari Reuters, 22 Februari 2016.

Penembakan yang terjadi di Kalamazoo, kota dengan penduduk sekitar 75.000 orang, ini kembali mengguncang Amerika. Menjelang pemilihan presiden pada November 2016 mendatang, isu pengetatan kontrol senjata kembali didengungkan. Presiden AS Barack Obama, berulang kali menyampaikan niatnya agar kepemilikan senjata api di AS dilakukan dengan kontrol ketat.

Selain isu senjata, kasus penembakan yang dilakukan oleh pengemudi Uber ini juga kembali membuat perusahaan yang menyewakan mobil via online ini didera tudingan soal bagaimana proses mereka menseleksi supir. Pihak Uber menegaskan, mereka telah melakukan tes yang ekstensif pada pengemudi dengan menggunakan layanan pengecekan investigasi, juga berbagai situs lainnya. (ren)