China Tetap Inginkan Korut dan AS Berunding
- REUTERS/KCNA
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri China mendesak AS dan Korea Utara untuk duduk bersama dan mencari solusi. Ketegangan terus meningkat di semenanjung Korea setelah tes roket terakhir yang dilakukan Korea Utara.
China juga sangat marah dengan tindakan Korut, karena setelah uji coba itu, AS dan Korsel sepakat untuk meningkatkan pertahanan rudal mereka yang difasilitasi AS. Menurut China, tindakan AS dan Korsel akan berdampak pada keamanan China.
"Fokus isu nuklir di semenanjung Korea adalah antara AS dan Korea Utara," kata Hong Lein, juru bicara Menteri Luar Negeri China seperti dikutip dari Reuters, Senin, 15 Februari 2016.
"Kami mendesak AS dan Korea Utara untuk duduk bersama melakukan komunikasi dan negosiasi, untuk sama-sama mencari solusi yang masuk akal bagi kedua negara dan akhirnya mencapai kesepakatan bersama," katanya menegaskan.
Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh pada 7 Februari 2016. Menurut Korut, roket tersebut membawa satelit. Tindakan ini kembali menuai kecaman internasional. Padahal beberapa pekan yang lalu, negara yang mengisolasi diri itu juga baru mengumumkan, telah melakukan percobaan nuklir.
Korea Utara mengatakan peluncuran itu untuk tujuan damai. Namun Seoul dan Washington mengatakan peluncuran itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB karena menggunakan teknologi rudal balistik. Tes bom nuklir Korea Utara bulan lalu juga melanggar resolusi PBB.
Cina, sepertinya mulai frustasi menghadapi Korea Utara. Negara tersebut mengatakan, pemberian sanksi sudah tak efektif bagi Korut. China mendesak agar Korea Utara bersedia duduk kembali di meja perundingan. Pernyataan China mengejutkan, karena selama ini China adalah teman setia Korea Utara.
Sementara itu, berbagai upaya untuk memulai kembali perundingan multilateral dengan Korea Utara telah gagal sejak negosiasi putaran terakhir runtuh pada tahun 2008.