AS Tuduh Militan Hizbullah Jual Narkoba untuk Beli Senjata

Sumber :
  • REUTERS/Khalil Hassan

VIVA.co.id - Mohamad Noureddine, anggota Militan dari Grup Hizbullah, ditangkap oleh Unit Pemberantasan Narkotika AS (U.S. Drug Enforcement Administration / DEA) atas tuduhan menjual obat-obatan terlarang jenis kokain senilai jutaan dolar AS. Uang hasil penjualannya digunakan untuk membeli persenjataan untuk mendukung pemberontak Suriah.
 
Seperti dikutip Reuters, Selasa, 2 Februari 2016, Noureddine, yang berasal Libanon ini, dilabeli oleh DEA sebagai pelaku pencucian uang yang mendukung Gerakan Hizbullah. Pemerintah AS juga menuding Noureddine sebagai otak serangan teroris global.
 
Namun sayangnya, DEA tidak menyebutkan total jumlah anggota militan yang tertangkap. “Sekali lagi, kami telah berhasil meringkus kelompok yang sangat membahayakan dunia karena telah menjual narkotika dan mendukung gerakan terorisme internasional,” ungkap Juru Bicara DEA.
 
Sebenarnya, pada minggu lalu Kementerian Keuangan AS telah memberikan sanksi kepada Mohamad Noureddine dan Hamdi Zaher El Dine, tokoh lainnya yang berhubungan erat dengan Hezbollah sebagai pelaku pencucian uang.
 
Selain itu, Kemenkeu AS juga memberikan sanksi ekonomi kepada perusahaan Noureddine bernama Trade Point International S.A.R.L., yang berbasis di Libanon. Selain AS, tujuh negara lainnya seperti Perancis, Jerman, Italia dan Belgia, ikut terlibat dalam proses investigasi ini yang dimulai sejak Februari 2015 hingga sekarang.
 
Hizbullah, yang sejak memenangi Perang 33 Hari melawan Israel pada 2006, kini selalu dituduh sebagai dalang terjadinya ketidakseimbangan politik di Timur Tengah. Bahkan, yang terbaru, Barat menuding Hizbullah sebagai pemantik perang sipil Suriah lantaran membantu pasukan pimpinan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad selama lima tahun. Karena itulah AS mencap kelompok ini sebagai organisasi teroris internasional.

(Lazuardi Utama Rifky)