Rapat Bercampur, Wanita Anggota Parlemen Diancam Dibunuh
- Arab News
VIVA.co.id - Dua perempuan anggota Dewan Kota Jeddah diancam akan dibunuh. Ancaman tersebut datang setelah keduanya bersikeras duduk di meja yang sama dengan laki-laki saat pertemuan anggota dewan.
Dua perempuan itu, Lama Al-Suleiman dan Rasha Hefzi, pada pertemuan 6 Januari 2016 menolak untuk duduk di belakang sebuah partisi kaca buram. Mereka tetap ingin bergabung dengan anggota dewan laki-laki di meja konferensi.
Beberapa orang anggota parlemen laki-laki keberatan dengan hal tersebut, lalu memutuskan untuk duduk di belakang ruang pertemuan.
Dikutip dari Arabnews, Rabu, 27 Januari 2016, sebuah sumber dewan mengatakan, orang-orang yang membuat ancaman ini ekstremis dan tidak dapat ditolerir. Para anggota wanita memiliki hak untuk menghadiri pertemuan sama dengan laki-laki.
Ehab Al-Suleiman, penasihat hukum kedua wanita itu mengatakan, badan keamanan negara memiliki kemampuan untuk melacak orang-orang ini. Mereka harus ditangkap dan diadili untuk ancaman tersebut.
Ehab menegaskan, tak ada hukum yang melarang perempuan untuk duduk di meja yang sama dengan laki-laki saat pertemuan anggota dewan. Pelarangan itu tidak tepat, tidak beralasan, dan melanggar hak asasi mereka. Laki-laki yang tak setuju harus mengundurkan diri dari jabatannya, karena mereka melanggar dekrit kerajaan negara itu.
Sementara itu, sebagian wanita juga meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang hak perempuan untuk berpartisipasi dalam pertemuan dewan. Mereka mengkritik dewan lainnya yang tidak menyuarakan penentangan mereka terhadap apa yang terjadi pada dua wanita tersebut.