Sekjen PBB Dorong Terorisme, Kata PM Israel Netanyahu
Rabu, 27 Januari 2016 - 16:58 WIB
Sumber :
- Reuters/Ronen Zvulun
VIVA.co.id - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Sekjen PBB, Ban Ki Moon, turut mendorong terorisme. Pernyataan itu disampaikan Netanyahu menanggapi kalimat Ban, yang mengatakan perlawanan yang dilakukan rakyat Palestina atas pendudukan Israel adalah hal yang alamiah.
"Pernyataan yang disampaikan oleh Sekjen PBB justru mendorong terorisme," kata Netanyahu dalam pernyataannya seperti dikutip oleh BBC,
Rabu, 27 Januari 2016. "Tak ada pembenaran apa pun dalam urusan teror," dia menegaskan.
Sebelumnya, Ban mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB dari "rasa yang mendalam keterasingan dan keputusasaan, membuat beberapa warga Palestina - terutama orang-orang muda" meningkatkan serangan terhadap Israel sejak awal Oktober 2015.
"Rasa frustasi rakyat Palestina terus tumbuh dalam tekanan penjajahan yang tak pernah selesai selama seperempat abad dan melemahnya proses perdamaian," kata Ban.
"Sebagai rakyat yang tertindas hampir sepanjang zaman, pendudukan yang terjadi telah menjadi inkubator bagi tumbuhnya kebencian dan ekstremisme," katanya.
Kekerasan yang meningkat sejak Oktober 2015 telah menewaskan 155 warga Palestina dan 28 warga Israel. Menurut pejabat Israel, sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah pelaku teror. (ren)
Baca Juga :
"Pernyataan yang disampaikan oleh Sekjen PBB justru mendorong terorisme," kata Netanyahu dalam pernyataannya seperti dikutip oleh BBC,
Sebelumnya, Ban mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB dari "rasa yang mendalam keterasingan dan keputusasaan, membuat beberapa warga Palestina - terutama orang-orang muda" meningkatkan serangan terhadap Israel sejak awal Oktober 2015.
"Rasa frustasi rakyat Palestina terus tumbuh dalam tekanan penjajahan yang tak pernah selesai selama seperempat abad dan melemahnya proses perdamaian," kata Ban.
"Sebagai rakyat yang tertindas hampir sepanjang zaman, pendudukan yang terjadi telah menjadi inkubator bagi tumbuhnya kebencian dan ekstremisme," katanya.
Kekerasan yang meningkat sejak Oktober 2015 telah menewaskan 155 warga Palestina dan 28 warga Israel. Menurut pejabat Israel, sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah pelaku teror. (ren)