Mobil Siaran TV Pakistan Diledakkan, 7 Orang Tewas

Sumber :
  • Reuters/Omar Sobhani

VIVA.co.id - Sebuah bom bunuh diri meledak di Kabul, Afghanistan, tadi malam, Rabu, 20 Januari 2016, waktu setempat. Bom ini menyasar mobil milik sebuah siaran televisi swasta.

Ledakan terjadi di tengah situasi ramai dekat kantor Parlemen Nasional Kabul. Tujuh penumpang dalam mobil milik Tolo News, sebuah saluran berita yang beroperasi selama 24 jam, tewas.

Kepala Kepolisian Kabul Abdul Rahman Rahimi mengatakan, serangan tersebut adalah hal yang brutal. "Kejadian brutal dan pengecut tak akan menghentikan keinginan kami untuk terus melayani negeri ini, rakyatnya, dan melindungi demokrasi," kata Abdul Rahman seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 21 Januari 2016.

Kelompok Taliban secara terbuka memberikan ancaman pada stasiun televisi Tolo News akhir tahun lalu, setelah stasiun televisi ini menayangkan dokumenter tentang laporan dugaan penculikan, perkosaan, dan eksekusi yang dilakukan oleh kelompok radikal tersebut saat terjadi Perang Kunduz.

Kelompok pemberontak ini telah menguasai sebelah selatan kota tersebut sejak Oktober. Ini adalah penguasaan terbesar yang pernah mereka lakukan. Namun pemerintah terus melakukan perlawanan pada kelompok militan tersebut.

"Jika mereka tak menghentikan aktivitas "setan" itu, ini tak akan menjadi serangan terakhir untuk mereka," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, melalui pernyataan yang dikirim via email.

Tolo News adalah media yang masih aktif menjalankan tugas jurnalistiknya di negara tersebut selama bertahun-tahun. Mereka mempekerjakan puluhan jurnalis.

Serangan terakhir pada wartawan, yang terjadi dekat Kedubes Rusia di Kabul, menewaskan 25 wartawan. Serangan ini membuat Pakistan menjadi salah satu negara yang paling berbahaya bagi wartawan menurut indeks yang dikeluarkan oleh Jurnalis Lintas Batas (Reporters Without Borders). (ase)