Bebas Sanksi, Iran Miliki Modal Sangat Besar
- REUTERS/Kevin Lamarque
VIVA.co.id - Iran akan menerima lebih dari US$32miliar atau sekitar Rp447 triliun, jika aset mereka dicairkan. Pencairan aset itu bisa dilakukan setelah sanksi atas Iran dicabut pada Minggu, 17 Januari 2016.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral Iran, Valiollah Seif, Selasa, 19 Januari 2016. Seif, seperti dikutip oleh stasiun televisi pemerintah Iran mengatakan, "sekitar US$28miliar akan diserahkan pada Bank Sentral, sedangkan US$4miliar akan diserahkan pada kas negara sebagai bagian untuk pemerintah."
Aset yang sempat dibekukan itu akan segera cair, segera setelah Badan Pengawas Atom PBB mengatakan Iran telah memenuhi langkah-langkah yang disepakati melalui perundingan dengan kekuatan global di Wina pada bulan Juli 2015.
"Aset akan digunakan untuk membeli dan mengimpor barang, karena catatan masuknya uang dalam beberapa pembukuan dinilai tidak logis," kata Seif, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu, 20 Januari 2016.
Bank Sentral Iran juga berencana untuk menyimpan dana tersebut dalam akun yang aman dan terpusat di luar negeri.
Pencabutan sanksi ekonomi atas Iran berdampak pada pencairan aset mereka di luar negeri yang sempat dibekukan. Selain pencairan aset, Iran juga sudah diijinkan untuk kembali melakukan perdagangan dengan negara mana pun, termasuk perdagangan minyak.
(mus)