Singapura dan Jerman Sambut Baik Pencabutan Embargo Iran
Senin, 18 Januari 2016 - 14:26 WIB
Sumber :
- REUTERS/Kevin Lamarque
VIVA.co.id - Kementerian Luar Negeri Singapura menyambut baik pelaksanaan kesepakatan nuklir Iran.
"Kami mendesak semua pihak untuk terus memenuhi kewajiban mereka dan memanggil Iran untuk melanjutkan kerjasama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA). Ini akan meyakinkan masyarakat internasional bahwa program nuklir Iran tetap untuk tujuan damai," kata Kemlu Singapura seperti dilansir dari Channel News Asia,
Senin, 18 Januari 2016.
Baca Juga :
"Kami mendesak semua pihak untuk terus memenuhi kewajiban mereka dan memanggil Iran untuk melanjutkan kerjasama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA). Ini akan meyakinkan masyarakat internasional bahwa program nuklir Iran tetap untuk tujuan damai," kata Kemlu Singapura seperti dilansir dari Channel News Asia,
Menteri ekonomi Jerman mengatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran akan membuka bab baru dalam hubungan antara kedua negara. Kepala Dewan Perdagangan dan Perindustrian Jerman juga menyambut baik keputusan ditariknya sanksi embargo atas Iran.
"Ini adalah kesempatan untuk membuka bab baru dalam hubungan ekonomi Jerman-Iran," kata Menteri Jerman Ekonomi dan Energi Jerman, Sigmar Gabriel, yang dikutip dari laman DW.
Selama bertahun-tahun, Jerman adalah salah satu rekan dagang Iran yang terbesar dengan angka ekspor mencapai US$5,67 miliar di 2006. "Perusahaan Jerman kehilangan pasar besar di Iran. Kita harus memperbaiki dan mempererat kembali hubungan dagang antara dua negara secepatnya," kata Kepala Dewan Perdagangan dan Perindustrian Jerman, Volker Trejer.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan Iran, Israel tidak akan mendukung kesepakatan nuklir Iran. "Kebijakan Israel tetap tidak akan berubah, yakni tidak mengizinkan Iran untuk memperoleh senjata nuklir," kata Netanyahu.
Ia mengatakan Iran tidak akan melepaskan ambisinya mendapatkan senjata nuklir dan berjanji untuk memperingatkan jika ada pelanggaran perjanjian. Oposisi yang keras dari Netanyahu menyebabkan negaranya bermasalah dengan Amerika Serikat yang merupakan sekutu besar Israel.