Protes Pemerintah Saudi, Remaja Terancam Dieksekusi Mati
- REUTERS / Andrew Biraj
VIVA.co.id - Seorang remaja 15 tahun ditangkap karena melakukan aksi protes terhadap perbedaan pendapat oleh negara Arab Saudi. Pria yang ditangkap empat tahun lalu, kini telah berusia 19 tahun.
Remaja bernama Abdullah Al-Zaher ini, baru saja pindah ke sebuah sel baru yang lebih mengerikan. Al Zaher kini tinggal sendiri di dalam sel. Diberitakan oleh Metro.co.uk, remaja yang dianggap aktivis akan segera dieksekusi dalam beberapa hari ke depan. Ayah dari Abdullah al-Zaher, Hassan al-Zaher, mengatakan kepada The Guardian, ia meminta tolong pada siapa pun untuk menyelamatkan anaknya dari ancaman kematian.
"Tolong selamatkan anak saya dari ancaman kematian, dia tidak pantas untuk mati hanya karena ia ikut serta dalam aksi protes," ujar Hassan al-Zaher.
Lebih lanjut dia menambahkan, kelompok Reprieve, yang mengkampanyekan pembebasan tahanan politik mengklaim bahwa Abdullah dipukuli oleh polisi selama penangkapannya pada 2012. Ia juga dipaksa untuk menandatangani pengakuan palsu.
Ketakutan Hassan al Zaher tentang kematian yang sedang mengintai anaknya ini muncul setelah setelah media yang berafiliasi dengan pemerintah Saudi meminta untuk segera melakukan eksekusi massal pada 52 tahanan.
Meski PBB telah mengeluarkan dan mendesak untuk menghentikan eksekusi namun ini tidak berpengaruh oleh hukum Arab Saudi. Sebelumnya, juga telah ada remaja 17 tahun dijatuhi hukuman mati atas kasus yang sama.