Usai Berjuang Melawan ISIS, Pria Australia Ditangkap
- REUTERS / Stringer
VIVA.co.id - Kepolisian Australia mendatangi seorang pria yang baru saja menginjakkan kakinya di negara Kanguru tersebut setelah berjuang melawan kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah.
Penangkapan tersebut didasarkan pada hukum Australia yang melarang warganya untuk bekerja sama dengan kelompok militan apa pun di Timur Tengah.
Diberitakan oleh BBC, Senin, 7 Desember 2015, sebelum kembali ke Australia, Ashley Dyball (23), ditahan di Jerman. Saat ditahan ia sedang dalam misi pertempuran bersama kelompok Kurdi untuk memerangi ISIS di Suriah.
Sebelumnya, Dyball menulis dalam akun Facebooknya bahwa ia telah ditahan di Jerman dan kemungkinan akan dideportasi kembali ke Australia untuk menghadapi hukuman.
Namun saat tiba di Bandara Melbourne, ia mendapat sambutan dari seluruh keluarga dan pendukungnya. Belum jelas, apakah ia telah dideportasi atau tidak.
Ia telah diinterogasi oleh pihak kepolisian dan akhirnya dibebaskan tanpa tuntutan. Kini ia berada dalam perjalanan menuju rumahnya di Brisbane.
Keluarga Dyball meminta agar pemerintah Australia memberikan amnesti terhadap pria muda tersebut. Ayah Dyball, dan seorang rekannya bahkan menyebut Dyball sebagai pahlawan.
"Hal yang buruk dan baik, jelas berbeda. Tak pernah ada yang sama antara keburukan dan kebaikan. Dan Dyball melakukan kebaikan," katanya.
"Dyball bisa mengklaim itu adalah bentuk pertahanan dirinya, karena telah melakukan perlawanan bersenjata bersama pemerintah asing berdasarkan otonomi Kurdi di sejumlah daerah tertentu di Suriah," kata Jessie Smith, pengacara Dyball.
Saat ini, Australia sedang berada dalam status siaga terhadap ancaman radikalisme kelompok Islam, termasuk mereka yang kembali dari pertempuran di Timur Tengah karena ditakuti turut membawa paham tersebut. (ase)