PM Prancis: Krisis Pengungsi Jalan Penyerang Masuk Paris

teror Prancis
Sumber :
  • REUTERS/Benoit Tessier

VIVA.co.id - Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls menyatakan bahwa para pelaku serangan di Paris dan Prancis, mengambil keuntungan masuk ke kota mode itu saat krisis pengungsi tengah bergejolak.
 
Valls menegaskan, zona paspor bebas Uni Eropa di bawah perjanjian Schengen akan ‘dirusak’ jika Eropa tidak memperketat keamanan di perbatasan eksternal. Valls juga memperingatkan pihak berwenang bahwa kelompok militant masih ada ada, dan ancaman terror masih panjang dan permanen.
 
“Orang-orang mengambil keutungan dari kekacauan krisis pengungsi, mungkin untuk beberapa hari, mereka menyelinap,” ujar Valls, mengeluarkan komentarnya menjelang pertemuan darurat di Brussels, seperti dikutip Dailymail, Jumat, 20 November 2015.
 
“Perbatasan eksternal Uni Eropa harus diperkuat. Jika Eropa tidak memikul tanggung jawab, sistem Schengen seluruhnya akan dirusak,” tambahnya.
 
Dalang utama serangan di  Prancis yang menewaskan 129 orang itu, Abdelhamid Abaaoud telah tewas. Abaaoud tewas saat polisi mengepung apartemennya di Saint Denis, pinggiran Paris.

Abdelhamid tewas dengan tubuh penuh peluru, setelah polisi menyerbu apartemennya. Bersama Abdelhamid, tewas pula seorang perempuan bernama Hasna Aibolahcen. Hasna tewas setelah meledakan dirinya. Pelaku bom bunuh diri lainnya yang juga diduga menyamar menjadi pengungsi adalah Ahmad al Muhammad. Ia tewas meledakan bom di Stade de France. Namun belakangan disebutkan, paspor yang dimiliki Ahmad ternyata palsu.

Meski identitas Ahmad al Muhammad masih diselidiki, namun longgarnya pengawasan karena penerapan zona bebas paspor di Eropa membuat pengawasan masuknya pengungsi asal Suriah menjadi lemah di area tersebut.