Mesir Klaim Tewaskan Komandan Militan ISIS di Kairo
Selasa, 10 November 2015 - 12:55 WIB
Sumber :
- REUTERS/Yaser Al-Khodor
VIVA.co.id - Kepolisian Mesir mengklaim komandan dari kelompok militan di negara itu, yang masih terkait dengan ISIS, telah tewas dalam sebuah baku tembak. Hal ini diungkap oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Dilansir melalui ABC News
, Selasa, 10 November 2015, baku tembak dengan polisi Mesir tersebut terjadi di Kairo pada Senin, 9 November kemarin. Dalam peristiwa tersebut, sang Komandan teroris, Ashraf Ali Hassanein Gharabli dipastikan tewas.
Dipaparkan Kementerian Dalam Negeri Mesir, baku tembak itu terjadi saat Kepolisian Mesir akan menangkap Gharabli di distrik kota El-Marg. Saat akan disergap, Gharabli sempat melepaskan tembakan menggunakan pistol 9 mm.
Gharabli merupakan pemimpin kelompok teroris di Mesir yang masih memiliki koneksi dengan ISIS. Pihak Kementerian mengatakan jika Gharabli diduga sebagai dalang dari beberapa serangan militan dan kekerasan yang terjadi beberapa bulan belakangan.
Beberapa di antaranya seperti, pemenggalan seorang kontraktor asal Kroasia dan pembunuhan pekerja Amerika. Selain itu, dia juga menjadi tersangka pengeboman konsulat Italia di Kairo yang mengakibatkan satu orang tewas dan 10 lainnya luka-luka.
Tidak hanya itu. Kementerian menyatakan Gharabli pun pernah berusaha membunuh mantan Menteri Dalam Negeri, Mohamed Ibrahim pada 2013 lalu. Ia juga diduga sebagai dalang di balik penculikan dan pembunuhan di Gurun Barat yang terjadi September lalu.
Pasukan Keamanan Mesir bertahun-tahun berjuang menerjang pemberontakan kelompok militan ISIS di Semenanjung Sinai. Perseteruan ini muncul sejak militer mengkudeta Presiden Mesir, Mohammad Morsi pada 2013. (ase)
Baca Juga :
Dilansir melalui ABC News
Dipaparkan Kementerian Dalam Negeri Mesir, baku tembak itu terjadi saat Kepolisian Mesir akan menangkap Gharabli di distrik kota El-Marg. Saat akan disergap, Gharabli sempat melepaskan tembakan menggunakan pistol 9 mm.
Gharabli merupakan pemimpin kelompok teroris di Mesir yang masih memiliki koneksi dengan ISIS. Pihak Kementerian mengatakan jika Gharabli diduga sebagai dalang dari beberapa serangan militan dan kekerasan yang terjadi beberapa bulan belakangan.
Beberapa di antaranya seperti, pemenggalan seorang kontraktor asal Kroasia dan pembunuhan pekerja Amerika. Selain itu, dia juga menjadi tersangka pengeboman konsulat Italia di Kairo yang mengakibatkan satu orang tewas dan 10 lainnya luka-luka.
Tidak hanya itu. Kementerian menyatakan Gharabli pun pernah berusaha membunuh mantan Menteri Dalam Negeri, Mohamed Ibrahim pada 2013 lalu. Ia juga diduga sebagai dalang di balik penculikan dan pembunuhan di Gurun Barat yang terjadi September lalu.
Pasukan Keamanan Mesir bertahun-tahun berjuang menerjang pemberontakan kelompok militan ISIS di Semenanjung Sinai. Perseteruan ini muncul sejak militer mengkudeta Presiden Mesir, Mohammad Morsi pada 2013. (ase)