Ini Curahan Hati Jokowi di AS
Senin, 26 Oktober 2015 - 13:26 WIB
Sumber :
- Twitter/@KBRIWashDC
VIVA.co.id - Saat pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Wisma Tilden, Washington DC, Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo curhat tentang Indonesia. Kepada mereka, Jokowi menjelaskan tantangan dan fokus pemerintah Indonesia ke depan.
Melalui siaran pers yang diterima oleh VIVA.co.id
, Senin, 26 Oktober 2015, Jokowi mengeluarkan isi hatinya. Ia mengatakan, bahwa tantangan terberat yang saat ini dihadapi Indonesia dan juga dialami oleh banyak negara lainnya adalah perlambatan ekonomi dan kurs.
"Ditambah soal permasalahan kebakaran dan kabut asap di Indonesia," ucap Jokowi.
Melalui siaran pers yang dikeluarkan oleh Tim Komunikasi Presiden, Jokowi memberi penegasan, pemerintah saat ini tengah berupaya melakukan transformasi fundamental ekonomi, dari ekonomi yang berbasis konsumsi menuju ekonomi berbasis produksi, dan dari konsumsi ke investasi. Menurutnya, perubahan ini terasa berat dalam jangka pendek.
"Dalam jangka panjang, jalan yang kita lalui jalan yang benar. Untuk itulah pemerintah akan fokus kepada infrastruktur dan pangan," ujar Jokowi.
Dalam keterangan pers tersebut, dituliskan bahwa Jokowi mengakui bahwa keputusan mengalihkan subsidi BBM ke sektor produktif bukan tugas yang ringan. "Setiap memutuskan apapun ada tantangannya. Tapi, jalan yang benar yang harus kita lalui," ujar dia.
Baca Juga :
Melalui siaran pers yang diterima oleh VIVA.co.id
"Ditambah soal permasalahan kebakaran dan kabut asap di Indonesia," ucap Jokowi.
Melalui siaran pers yang dikeluarkan oleh Tim Komunikasi Presiden, Jokowi memberi penegasan, pemerintah saat ini tengah berupaya melakukan transformasi fundamental ekonomi, dari ekonomi yang berbasis konsumsi menuju ekonomi berbasis produksi, dan dari konsumsi ke investasi. Menurutnya, perubahan ini terasa berat dalam jangka pendek.
"Dalam jangka panjang, jalan yang kita lalui jalan yang benar. Untuk itulah pemerintah akan fokus kepada infrastruktur dan pangan," ujar Jokowi.
Dalam keterangan pers tersebut, dituliskan bahwa Jokowi mengakui bahwa keputusan mengalihkan subsidi BBM ke sektor produktif bukan tugas yang ringan. "Setiap memutuskan apapun ada tantangannya. Tapi, jalan yang benar yang harus kita lalui," ujar dia.