Hongaria Tutup Perbatasan, Ribuan Migran ke Slovenia
Minggu, 18 Oktober 2015 - 18:59 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/AFP
VIVA.co.id - Sebanyak empat ribu migran asal Suriah, Irak dan Afganistan menyeberang ke Slovenia setelah pemerintah Hungaria dan Kroasia menutup perbatasan mereka pada Jumat malam, 16 Oktober 2015 waktu setempat.
Migran dengan tujuan Ausria, Jerman dan negara Eropa lainnya ini kini ditampung sementara di Slovenia.
“Mereka melarikan diri dari perang, mereka benar-benar berjalan untuk hidup mereka,” kata juru bicara Perserikatan Bangsa-bangsa untuk pengungsi (UNHCR) Caroline Van Buren seperti dikutip di BBC, Minggu 18 Oktober 2015.
Perdana Menteri Slovenia Miro Cerar mengatakan, ia menempatkan tentara untuk bersiaga membantu polisi menangani pengungsi yang masuk membanjiri negaranya.
"Slovenia bersedia membuka perbatasan mereka jika Austria dan Jerman terus menampung pengungsi," katanya.
Hungaria dan Kroasia telah menutup perbatasan mereka karena para pemimpin Uni Eropa dianggap telah gagal menyetujui rencana membendung para pencari suaka.
Hari ini, dijadwalkan Kanselir Jerman, Angela Merkel melakukan perjalanan ke untuk membicarakan krisis migran dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Baca Juga :
Migran dengan tujuan Ausria, Jerman dan negara Eropa lainnya ini kini ditampung sementara di Slovenia.
“Mereka melarikan diri dari perang, mereka benar-benar berjalan untuk hidup mereka,” kata juru bicara Perserikatan Bangsa-bangsa untuk pengungsi (UNHCR) Caroline Van Buren seperti dikutip di BBC, Minggu 18 Oktober 2015.
Perdana Menteri Slovenia Miro Cerar mengatakan, ia menempatkan tentara untuk bersiaga membantu polisi menangani pengungsi yang masuk membanjiri negaranya.
"Slovenia bersedia membuka perbatasan mereka jika Austria dan Jerman terus menampung pengungsi," katanya.
Hungaria dan Kroasia telah menutup perbatasan mereka karena para pemimpin Uni Eropa dianggap telah gagal menyetujui rencana membendung para pencari suaka.
Hari ini, dijadwalkan Kanselir Jerman, Angela Merkel melakukan perjalanan ke untuk membicarakan krisis migran dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.