Topan Ganas di Filipina, Evakuasi Besar-besaran Dilakukan
Minggu, 18 Oktober 2015 - 14:42 WIB
Sumber :
- Reuters.
VIVA.co.id - Topan Koppu yang melanda Filipina sejak Minggu dini hari, memaksa sebanyak 14 ribu orang diungsikan. Namun, tidak ada laporan korban jiwa akibat badai dahsyat ini.
Dilansir New York Times
, Minggu, 18 Oktober 2015, Topan Koppu merusak Kota Casiguran, Provinsi Aurora, Filipina. Tak lama, topan sedikit melemah dan menjauh ke wilayah pasifik timur.
Baca Juga :
Dilansir New York Times
Menurut keterangan Kepala Badan Respons Bencana Filipina, Alexander Pama, belasan ribu warga desa dievakuasi dari jalur topan, termasuk di kota-kota rawan banjir bandang dan tanah longsor di desa-desa pesisir yang akan terkena dampak topan Koppu.
Sementara Kepala Biro Cuaca, Esperanza Cayanan mengungkapkan, pada Minggu siang, badai telah melemah dan menuju ke arah barat. Embusan topan nampak berputar-putar di atas sawah Nueva Ecija, provinsi timur dari Aurora dengan kecepatan angin 150 kilometer per jam, dan embusan hingga 185 kilometer per jam.
Penduduk desa di Kota Aurora pun mulai membersihkan jalan dari pohon-pohon tumbang dan piung-puing. Namun, para pejabat mengatakan, meski kondisi membaik, keganasan Koppu kemungkinan akan kembali dan bisa memicu longsor dan banjir bandang.
“Ini masih intensitas topan, masih ada bahaya. Kita tidak boleh lengah,” ujar Canayan saat konferensi pers di sebuah stasiun televisi.
Pama pun mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan tegas evakuasi warga secara besar-besaran. Kendati badai diperkirakan akan melanda Pulau Luzon.
Sementara itu, Presiden Filipina Beniqno Aquino, mengimbau agar masyrakat mengindahkan peringatan badai. Benoqno menambahkan, sekira 7,5 juta orang berada di daerah berisiko.
Diketahui, Topan Koppu adalah bencana badai ke-12 yang memukul Filipina tahun ini. Rata-rata dalam setiap tahun, Filipina acapkali dihampiri sebanyak 20 badai dan topan.
Pada bulan November 2013 lalu, Topan Haiyan, salah satu badai yang paling ganas, tercatat juga menghantam Filipina tengah dan meratakan seluruh kota. Akibatnya, ribuan orang hilang.