Sadis, Ibu Lempar Bayinya dari Jendela Apartemen

Ilustrasi/Anak korban ledakan bom
Sumber :
  • VIVA.co.id/http://www.dw.de

VIVA.co.id - Sadis, seorang ibu tega melempar bayi mungilnya yang masih berusia enam bulan lewat jendela dari lantai enam apartemennya di kawasan Fordham Heights, New York, Kamis lalu. Sayangnya, nyawa bayi itu tidak bisa diselamatkan lagi, karena tewas seketika setelah dilempar ibunya sendiri.

Tenisha Fearon, adalah ibu dari bayi malang itu. Menurut keterangan polisi, di dalam apartemen, Fearon juga tinggal bersama dengan tiga anaknya yang lain.

Masing-masing, laki-laki berusia di bawah 10 tahun dan dua anak perempuannya berusia delapan tahun dan tiga tahun. Beruntung ketiga anaknya yang lain itu tidak mengalami luka atau tindak kekerasan.

Fearon kini dibawa ke rumah sakit oleh kepolisian untuk diperiksa. Saat ini, ibu keji tersebut belum memberikan komentar, begitu juga dengan para kerabatnya yang masih memilih bungkam.

Dilansir Emirates 247, Minggu 18 Oktober 2015, saat sang ibu akan melempar bayi, sebenarnya salah seorang tetangga melihat aksi tersebut. Merasa janggal, tetangga Fearon kemudian melapor polisi.



Polisi mengatakan, penelepon pertama melaporkan bahwa bayi itu digantung di luar jendela apartemen. Lalu penelepon berikutnya mengatakan bahwa ia menyaksikan bayi itu kemudian dilempar.

Lizette Rodriguez, tetangga Fearon mengungkapkan, ketika tragedi menegangkan itu terjadi, Fearon berteriak, “Aku akan melemparkan dia. Kami semua akan mati!”

“Jangan lakukan itu,” kata Rodrguez meneriaki.

Rodrguez pun menelepon 911 dan mengatakan, bayi malang itu telah dilempar dan sudah di tergeletak di tanah.

Selanjutnya>>> Sempat ada seorang pria...

Sempat ada seorang pria

Sementara itu, tetangga sebelah Fearon, Gregorio Lopez mengatakan, ia mendengar keributan di rumah Fearon dan seorang pria berteriak minta tolong. "Tolong Tuhan. Tuhan, bantu kami," ucap Lopez menirukan suara pria tersebut.

Lopez mengatakan, ia tidak ingin meninggalkan apartemen karena tidak tahu apa yang akan terjadi. Lalu ia kemudian pergi ke atap setelah pria yang suaranya ia dengar pergi. Setiba di atap apartemen, ia melihat ke jendela Fearon.

“Saya melihat dia telanjang bersama tiga anaknya yang telanjang. Saya pikir saat itu mereka semua akan mati,” kata Lopez. "Barulah ia melempar bayinya lewat jendela."

Saat ini, Badan Kesejahteraan Anak menyatakan masih melakukan penyelidikan untuk mematikan kesejahteraan keluarga Fearon dan kondisi ketiga anaknya.